Rebut Tiga Distrik di Utara Afghanistan: Taliban Kembali Tegaskan Amnesti, Ampuni Presiden Ashraf Ghani
Ilustrasi pasukan Taliban. (Wikimedia Commons/VOA)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Taliban berhasil merebut kembali tiga distrik di utara Afghanistan yang pekan lalu jatuh ke tangan milisi lokal, sebut seoran juru bicara Senin waktu setempat.

Distrik Bano, Deh Saleh, Pul e-Hesar di provinsi Baghlan sempat diambil oleh kelompok-kelompok milisi lokal, perlawanan pertama sejak Taliban berhasil merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu.

Pada Hari Senin, pasukan Taliban telah membersihkan distrik dan didirikan di Badakhshan, Takhar dan Andarab dekat lembah Panjshir, menurut akun Twitter juru bicara Zabihullah Mujahid.

"Imarah Islam berusaha menyelesaikan masalah secara damai," tukas Zabihullah, mengutip Reuters Senin 23 Agustus.

Sebelumnya, pasukan yang setia kepada Ahmad Massoud, putra komandan mujahidin anti-Uni Soviet Ahmad Shah Massoud, telah memantapkan diri di lembah Panjshir, daerah pegunungan di barat laut Kabul yang melawan Taliban sebelum 2001.

Massoud, yang pasukannya termasuk sisa-sisa tentara reguler dan unit pasukan khusus, telah menyerukan negosiasi untuk membentuk pemerintah yang inklusif untuk Afghanistan. Namun, berjanji untuk melawan jika pasukan Taliban mencoba memasuki lembah itu.

ashraf ghani
Presiden Afghanistan terguling Ashraf Ghani. (Wikimedia Commons/DFID - UK Department for International Development)

Minggu malam, layanan informasi Alemarah Taliban, mengatakan ratusan pejuang sedang menuju Panjshir. Tetapi, belum ada konfirmasi segera tentang pertempuran apa pun.

Zabihullah Mujahid mengatakan Salang Pass, di jalan raya utama yang membentang dari Afghanistan selatan ke utara, terbuka dan pasukan musuh diblokade di lembah Panjshir. Tetapi, pernyataannya menunjukkan tidak ada pertempuran untuk saat ini.

Terpisah, pemimpin senior Taliban Khalil Ur-Rahman Haqqani dalam wawancara dengan Geo TV Pakistan kembali menegaskan, pihaknya telah mengeluarkan amnesti menyeluruh kepada semua pejabat pemerintah Afghanistan, termasuk Presiden Ashraf Ghani.

Menurutnya, tidak ada permusuhan antara Talib dan Presiden terguling Ashraf Ghani, Wakil Presiden Amrullah Saleh dan Penasihat Keamanan Nasional Hamdullah Mohib.

"Kami memaafkan semua orang dari pihak kami, dari jenderal yang berperang melawan kami, hingga orang biasa," kata saluran TV itu seperti mengutip TASS.

Dia juga meminta warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu untuk kembali, membantah propaganda yang menyebut Taliban akan membalas dendam terhadap mereka, serta mengatakan itu disebarkan oleh musuh.

"Pejabat Taliban bersumpah semua etnis Afghanistan dapat merasa aman di negara itu. Tajik, Baloch, Hazara, dan Pashtun semuanya adalah saudara kita," paparnya.

Untuk diketahui, seiring dengan masuknya Taliban ke Kabul, Ashraf Ghani terpaksa mengungsi, sementara negara-negara internasional menggelar operasi evakuasi besar-besaran melalui bandara di Kabul.