Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan, pihak bertekad untuk membawa warga AS dan warga Afghanistan yang berisiko keluar dari negara tersebut, seiring dengan tidakan Taliban mengusir ribuan orang di luar bandara Kabul, Hari Minggu.

Biden mengatakan situasi keamanan di Afghanistan berubah dengan cepat dan pemerintahannya tidak berada di bawah ilusi, tentang ancaman dari militan Negara Islam di Afghanistan yang dikenal sebagai ISIS-K (untuk Khorasan).

Taliban, yang merebut kekuasaan di Afghanistan pekan lalu ketika Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukannya setelah perang 20 tahun, melepaskan tembakan ke udara dan menggunakan pentungan untuk memaksa orang mengantre di luar bandara, kata saksi mata. Pada hari Sabtu, tujuh orang tewas dalam kecelakaan di gerbang.

"Biar saya perjelas, evakuasi ribuan orang dari Kabul akan sulit dan menyakitkan, akan seperti itu, tidak peduli kapan itu dimulai. Perjalanan kita masih panjang dan masih banyak yang bisa salah," ujar Presiden Biden di Gedung Putih, mengutip Reuters Senin 23 Agustus.

Presiden Biden mengatakan, dia telah mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk menghubungi orang Amerika yang terdampar di Afghanistan melalui telepon, email, dan cara lain. Pemerintah Amerika Serikat disebutnya memiliki rencana untuk memindahkan mereka ke bandara.

"Kami sedang menjalankan rencana untuk memindahkan kelompok orang Amerika ini ke tempat yang aman, dengan aman dan efektif memindahkan mereka ke kompleks bandara. Untuk alasan keamanan, saya tidak akan merinci, tetapi saya akan mengatakan lagi hari ini apa Saya sudah katakan sebelumnya, setiap orang Amerika yang ingin pulang, akan pulang," tegasnya.

"Sekutu Afganistan Barat dan warga Afganistan yang rentan seperti aktivis perempuan dan jurnalis juga akan dibantu," sambung Presiden Biden.

Pada Hari Minggu, tidak ada korban luka berat saat orang-orang bersenjata memukul mundur massa, menurut saksi mata. Taliban telah kooperatif tentang memperluas perimeter bandara, sebut Presiden Biden.

Ditanya oleh seorang reporter, apakah Amerika Serikat akan memperpanjang tenggat waktu 31 Agustus untuk evakuasi, Biden menjawab: "Harapan kami adalah kami tidak perlu memperpanjang, tetapi akan ada diskusi, yang saya duga akan berlangsung seputar sejauh mana kami dalam proses."

Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tujuh warga Afghanistan tewas dalam bentrokan di sekitar bandara pada Hari Sabtu, ketika ribuan orang mencoba melarikan diri. Sky News menunjukkan tentara di dinding pada Hari Sabtu berusaha menarik yang terluka, menyemprot orang dengan selang untuk mencegah mereka mengalami dehidrasi.

Sementara, seorang pejabat NATO mengatakan, sedikitnya 20 orang tewas dalam tujuh hari terakhir di dalam dan sekitar bandara. Beberapa tertembak dan yang lainnya tewas terinjak-injak, kata saksi mata.

Amerika Serikat sendiri pada Hari Minggu meminta bantuan enam maskapai penerbangan komersial untuk mengangkut orang setelah evakuasi mereka dari Afghanistan. Pentagon mengatakan akan menggunakan 18 pesawat dari United Airlines, American Airlines, Delta Air dan lainnya untuk membawa pengungsi dari lokasi sementara.