Presiden Biden - PM Inggris Sepakati Evakuasi, Komite Intelijen AS Sebut Sangat Tidak Mungkin Penuhi Tuntutan Taliban
Evakuasi di bandara Kabul, Afghanistan. (Twitter/@DeptofDefense)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Hari Senin, sepakat untuk bekerja sama untuk memastikan semua orang yang memenuhi syarat untuk meninggalkan Afghanistan dapat melakukannya, termasuk setelah fase evakuasi awal berakhir.

"Mereka membahas upaya berkelanjutan oleh Inggris dan AS untuk mengoordinasikan evakuasi warga negara kami yang cepat dan aman, serta mereka yang sebelumnya bekerja dengan pemerintah kami dari Bandara Internasional Kabul," kata juru bicara Kantor PM Inggris setelah kedua pemimpin berbicara melalui telepon, mengutip Reuters Selasa 24 Agustus.

"Para pemimpin sepakat untuk terus bekerja sama untuk memastikan mereka yang memenuhi syarat untuk pergi, termasuk setelah fase awal evakuasi berakhir," sambung pernyataan kantor tersebut.

PM Boris Johnson dan Presiden Joe Biden juga mencatat pentingnya keterlibatan diplomatik bersama untuk mengamankan kemajuan yang dibuat di Afghanistan, untuk mencegah krisis kemanusiaan, kata pernyataan itu.

"Mereka berkomitmen untuk mendorong tindakan internasional, termasuk melalui G7 dan Dewan Keamanan PBB, untuk menstabilkan situasi, mendukung rakyat Afghanistan dan bekerja menuju pemerintah Afghanistan yang inklusif dan representatif," tambah juru bicara itu.

Dengan ribuan warga Afghanistan dan orang asing yang putus asa berkumpul di bandara Kabul dengan harapan melarikan diri dari penguasa baru Taliban Afghanistan, Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan segera memutuskan apakah akan memperpanjang batas waktu 31 Agustus untuk mengevakuasi orang Amerika dan sekutu mereka ke tempat yang aman.

bandara kabul
Evakuasi oleh militer Ingris. (Twitter/@DefenceHQ)

Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa Presiden Joe Biden akan memutuskan dalam waktu 24 jam, apakah akan memperpanjang batas waktu penarikan atau tidak, untuk memberi Pentagon waktu bersiap.

Sementara itu, Taliban menegaskan batas waktu penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat pada 31 Agustus mendatang, menolak perpanjangan waktu. Desakan untuk memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukan internasional datang, seiring dengan usaha untuk menyelesaikan seluruh proses evakuasi dari bandara internasional Kabul.

"Jika Amerika Serikat atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya adalah tidak. Akan ada konsekuensinya," tegasnya seperti mengutip Arab News.

Sementara kepada BBC, Shaheen menyebut keputusan tersebut sudah ditetapkan oleh kepemimpinan Taliban, seperti halnya reaksi terhadap langkah-langkah seperti itu.

"Pasukan asing harus mundur pada tenggat waktu yang telah mereka umumkan sebelumnya. Jika tidak, itu jelas merupakan pelanggaran," tegas Shaheen. Dia tidak merinci konsekuensi apa yang akan terjadi, hanya mengatakan akan diputuskan kepemimpinan Taliban.

Terpisah, Ketua Komite Intelijen DPR AS Adam Schiff, berbicara kepada wartawan pada Hari Senin setelah briefing oleh pejabat intelijen mengatakan, dia berpikir sangat tidak mungkin evakuasi Afghanistan akan selesai pada batas waktu 31 Agustus, sesuai dengan tuntutan Taliban.

"Saya pikir itu mungkin, tetapi saya pikir itu sangat tidak mungkin mengingat jumlah orang Amerika yang masih perlu dievakuasi," tukas Schiff.