20 Orang Tewas dalam Seminggu Terakhir, Operasional Bandara Internasional Kabul Ditangguhkan
Ilustrasi warga Afghanistan menanti penerbangan di bandara Kabul. (Twitter/@DeptofDefense)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas penerbangan sipil nasional Afghanistan mengumumkan penangguhan seluruh penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Kabul, sampai pemberitahuan lebih lanjut, Senin waktu setempat.

Mengutip TASS Senin 23 Agustus, penangguhan dilakukan karena kerumunan besar yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan, serta kericuhan yang terjadi di sekitar bandara.

"Semua penerbangan di Bandara Internasional Hamid Karzai ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penumpang yang ingin terbang ke berbagai wilayah di seluruh negeri dan luar negeri akan diberitahukan terlebih dahulu ketika penerbangan akan dilanjutkan. Langkah-langkah ini diambil untuk menghindari keramaian dan kerusuhan di bandara," tulis pihak otoritas di akun Facebooknya.

Pernyataan itu juga menggaris bawahi, otoritas penerbangan Afghanistan bekerja keras untuk penerbangan domestik dan internasional ke dan dari bandara Kabul untuk dilanjutkan sesegera mungkin.

Kerumunan massa di sekitar bandara Kabul beberapa kali menyebabkan kericuhan, seiring dengan upaya untuk keluar dari negeri itu setelah Taliban memasuki Kabul dan mengambil alih pemerintahan pada 15 Agustus lalu.

Sekitar 800 perwakilan sipil sekutu NATO menjaga operasi bandara Kabul sepanjang waktu. Sementara, keamanan internal di dalam bandara dikendalikan oleh pasukan Barat, Taliban mengirim pasukannya untuk menjaga keamanan di sisi luar bandara.

Taliban menyebut memiliki hubungan kerja dengan Amerika Serikat mengenai pengaturan keamanan di Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai, seorang anggota komisi budaya kelompok militan mengatakan kepada Al-Jazeera.

Menurut Abdul Kahar Balchi, pos-pos pemeriksaan di luar lokasi bandara berada di bawah kendali militan, sementara di dalam dikendalikan oleh pasukan Amerika Serikat.

"Mereka terus berhubungan satu sama lain," sebut juru bicara itu, seperti mengutip Daily Sabah Minggu 22 Agustus.

Namun, sejumlah insiden tak terhindarkan terjadi, saat orang berebut untuk dievakuasi dan keluar dari negara itu. Menurut laporan terbaru, setidaknya 20 orang tewas dalam seminggu terakhir dalam insiden sejenis.

Terbaru, satu orang tentara Afghanistan tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam baku tembak yang terjadi Senin kemarin. Belum diketahui jelas penyebabnya, namun laporan CNN menyebut insiden dimulai saat penembak jitu yang berada di luar bandara kabul, menembaki pasukan keamanan di dekat gerbang utara bandara.

Dalam baku tembak yang terjadi sekitar pukul 04.13 waktu setempat tersebut,

disebutkan tidak ada satupun tentara AS dan Jerman yang mengalami luka. Dua pejabat NATO di bandara mengatakan situasi terkendali dan semua gerbang bandara telah ditutup.