Tegas Tolak Perpanjangan Waktu Penarikan Pasukan Asing, Taliban: Melanggar, Ada Konsekuensinya!
Ilustrasi evakuasi dari Afghanistan di bandara Kabul. (Twitter/@DefenceHQ)

Bagikan:

JAKARTA - Taliban menegaskan batas waktu penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat pada 31 Agustus mendatang, menolak perpanjangan, namun mengizinkan warga Afghanistan untuk terbang setelah tanggal tersebut.

Desakan untuk memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukan internasional datang, seiring dengan usaha untuk menyelesaikan seluruh proses evakuasi dari bandara internasional Kabul.

Namun, Taliban melihat desakan ini sebagai hal berbeda. Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan, desakan itu hanya akan 'memperpanjang pendudukan' oleh pasukan asing.

"Jika Amerika Serikat atau Inggris mencari waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi, jawabannya adalah tidak. Akan ada konsekuensinya," tegasnya seperti mengutip Arab News Senin 23 Agustus.

Sementara kepada BBC, Shaheen menyebut keputusan tersebut sudah ditetapkan oleh kepemimpinan Taliban, seperti halnya reaksi terhadap langkah-langkah seperti itu.

"Pasukan asing harus mundur pada tenggat waktu yang telah mereka umumkan sebelumnya. Jika tidak, itu jelas merupakan pelanggaran," tegas Shaheen. Dia tidak merinci konsekuensi apa yang akan terjadi, hanya mengatakan akan diputuskan kepemimpinan Taliban.

Kendati demikian, Taliban tidak akan menghalangi warga Afghanistan yang ingin pergi, jika mereka memiliki dokumentasi yang benar. Shaheen mengatakan, orang masih bisa pergi dengan penerbangan komersial setelah batas waktu bagi pasukan asing untuk pergi pada 31 Agustus.

"Kami tidak menghalangi mereka jika mereka memiliki paspor yang dikeluarkan, mereka dapat pergi dengan penerbangan komersial kapan saja. Kami ingin mereka tinggal di negara ini. Tetapi jika mereka berniat pergi, mereka dapat melakukannya jika memiliki dokumen yang tepat," papar Shaheen.

Terpisah, di Kabul pihak berwenang telah mulai membongkar dinding tahan ledakan baja sepanjang 4 meter yang telah melindungi para pemimpin politik, pejabat pemerintah dan misi asing selama 20 tahun terakhir.

“Kami berencana untuk membersihkan seluruh Kabul. Prosesnya akan memakan waktu berbulan-bulan karena jumlah tembok sangat tinggi dan tidak ada cukup mesin,” tukas Wali Kota Daud Sultanzoy kepada Arab News.