Korban Tewas Warga Sipil Akibat Baku Tembak di Perbatasan Pakistan-Afghanistan Bertambah Jadi Delapan Orang
Ilustrasi perbatasan Pakistan dengan Afghanistan. (Wikimedia Commons/US Armed Forces/Master Sgt. Juan Valdes)

Bagikan:

JAKARTA - Jumlah warga sipil Pakistan yang tewas akibat baku tembak di perbatasan Afghanistan-Pakistan menjadi delapan orang, setelah Islamabad menuduh Taliban mendirikan pos pemeriksaan yang tidak disetujui di perbatasan Chaman, sementara korban tentara Taliban tetap satu orang.

Enam warga sipil tewas dan 17 terluka pada Hari Minggu di pihak Pakistan akibat tembakan Afghanistan, menyebabkan pasukan Pakistan membalas, kata militer negara itu dalam sebuah pernyataan.

Tentara Pakistan menuduh Taliban menggunakan senjata berat tanpa pandang bulu.

Jumlah korban tewas meningkat pada Hari Senin, ketika dua orang yang terluka, termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, meninggal di rumah sakit di Kota Quetta, Pakistan barat daya, kata pejabat rumah sakit Wasim Baig, melansir The National News 13 Desember.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan, pembunuhan itu "pantas mendapat kecaman keras".

"Pemerintah sementara Afghanistan harus memastikan bahwa insiden seperti itu tidak terulang lagi," katanya dalam sebuah pernyataan.

Terpisah, Haji Zahid, juru bicara Gubernur Kandahar mengatakan, pertempuran dimulai setelah Pakistan keberatan dengan pasukan Afghanistan yang membangun pos pemeriksaan baru.

"Mereka tidak ingin kami membangun pos-pos ini di sisi perbatasan kami," terangnya, menambahkan bahwa hal itu menyebabkan baku tembak selama dua jam.

Chaman adalah titik perbatasan komersial terbesar kedua antara kedua negara setelah Torkham di Khyber Pakhtunkhwa. Ini adalah sumber penting pendapatan bea cukai untuk administrasi yang kekurangan uang di Afghanistan.

"Insiden malang seperti itu tidak sesuai dengan hubungan persaudaraan antara kedua negara," kata kantor luar negeri Pakistan, menambahkan pihak berwenang Afghanistan telah diberitahu bahwa kejadian serupa harus dihindari.

Diketahui, hubungan antara Taliban dan pemerintah Pakistan memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan tumbuhnya saling curiga menyusul meningkatnya kekerasan antara Tehreek-e-Taliban, cabang gerakan itu di Pakistan, dengan pasukan keamanan Pakistan di wilayah perbatasan utara yang sulit.

Tehreek-e-Taliban telah lama dituduh menggunakan wilayah Afghanistan untuk menyerang pasukan keamanan di Pakistan. Taliban juga menggunakan negara itu sebagai tempat perlindungan untuk serangan ke Afghanistan selama 20 tahun pendudukan asing.