JAKARTA - Gerilyawan Taliban menyerbu tiga ibu kota provinsi, termasuk kota Kunduz di timur laut Afghanistan yang strategis pada Minggu kemarin, kata pejabat setempat, seiring dengan meningkatnya agresivitas kelompok ini.
Lusinan distrik dan penyeberangan perbatasan berhasil dikuasai kelompok ini dalam beberapa bulan terakhir, menekan beberapa ibu kota provinsi, termasuk Herat di barat dan Kandahar di selatan, saat pasukan asing mundur.
Gerilyawan Taliban merebut gedung-gedung penting pemerintahan di Kunduz, membuat pasukan pemerintah bergantung pada kendali bandara dan pangkalan mereka, kata seorang anggota parlemen majelis provinsi, mengutip Reuters Minggu 8 Agustus.
Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran kota tersebut menambah daftar kota yang jatuh ke tangah Taliban. Kota berpenduduk 270.000 orang itu dianggap sebagai 'hadiah' strategis karena terletak di pintu gerbang ke provinsi utara yang kaya mineral dan Asia Tengah.
"Bentrokan hebat dimulai kemarin sore. Semua markas pemerintah direbut Taliban, hanya pangkalan militer dan bandara dengan ANDSF (pasukan keamanan Afghanistan) dari mana mereka melawan Taliban," kata anggota parlemen, Amruddin Wali.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, kelompoknya berhasil merebut sebagian besar wilayah di provinsi tersebut, termasuk kawasan yang dekat dengan bandara. Peningkatan serangan Taliban ini, dilakukan seriring dengan penarikan pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat, yang direncanakan selesai September mendatang.
Merespon kondisi ini, seorang juru bicara pasukan keamanan Afghanistan mengatakan pada Minggu malam, pasukan pemerintah akan meluncurkan operasi skala besar untuk merebut kembali wilayah provinsi yang hilang sesegera mungkin.
Terpisah, Pejabat kesehatan di Kunduz mengatakan, sekitar 14 mayat, termasuk wanita dan anak-anak, serta lebih dari 30 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Taliban juga telah mengambil gedung-gedung pemerintah di ibukota provinsi utara Sar-e Pul, mengusir pejabat dari kota utama ke pangkalan militer terdekat, Mohammad Noor Rahmani, seorang anggota dewan provinsi provinsi Sar-e Pul, mengatakan.
Pada Hari Jumat lalu, Taliban merebut ibu kota provinsi pertama mereka dalam beberapa tahun terakhir, ketika mereka menguasai Zaranj di perbatasan dengan Iran di Provinsi Nimroz selatan Afghanistan.
Dalam beberapa hari terakhir, Taliban meningkatkan serangan di provinsi utara, yang terletak di luar benteng tradisional mereka di selatan, di mana kelompok itu dengan cepat menguasai wilayah di sepanjang perbatasan dengan Turkmenistan, Tajikistan dan Uzbekistan.
Terpisah, Ashraf Ayni, perwakilan parlemen untuk Provinsi Takhar pada Minggu malam mengatakan, ibu kota Taloqan telah jatuh ke tangan Taliban yang telah membebaskan tahanan dan menguasai semua gedung pemerintah, mendorong para pejabat ke distrik terdekat.
BACA JUGA:
Sebelumnya, pertempuran sengit terjadi di Sheberghan, ibu kota Provinsi Jawzjan utara pada Sabtu pekan lalu. Taliban mengatakan mereka telah merebut seluruh provinsi.
Anggota dewan provinsi Jawzjan Shir Mohammad mengatakan, sebagian besar Sheberghan, termasuk gedung pemerintah provinsi, telah jatuh ke tangan Taliban. Seorang juru bicara pasukan keamanan Afghanistan pada hari Sabtu membantah Taliban telah merebut kota itu, mengatakan pasukan berjuang untuk mempertahankan Sheberghan tanpa menyebabkan korban sipil. Pada hari Minggu, dia tidak segera menanggapi permintaan komentar untuk pembaruan situasi.