JAKARTA - Republik Demokratik Kongo (DRC) berhasil meraih kemenangan, setelah salah satu cagar alamnya, Taman Nasional Salonga, dihapus dari daftar situs yang terancam, sebut Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Mengutip National News 20 Juli, UNESCO memuji upaya konservasi DRC dan komitmen pemerintah untuk melarang pencarian minyak di Salonga, taman umum terbesar di negara Afrika tengah itu.
Komite Warisan Dunia mengutip 'perbaikan menuju negara konservasi' dalam keputusannya, menurut sebuah pernyataan pada Juli lalu.
"Komite menyambut baik klarifikasi yang diberikan oleh otoritas nasional, bahwa konsesi minyak yang tumpang tindih dengan properti itu batal demi hukum. Dan, blok-blok ini akan dikeluarkan dari lelang di masa depan," bunyi pernyataan tersebut.
"Pengelolaan taman telah sangat meningkat, terutama berkaitan dengan penguatan tindakan anti-perburuan liar. Pemantauan fauna liar secara teratur menunjukkan, populasi bonobo (kera) tetap stabil di dalam wilayah tersebut, meskipun ada tekanan di masa lalu, dan bahwa populasi gajah hutan mulai kembali," sambung pernyataan tersebut.
Kementerian Lingkungan Kongo menyambut baik langkah tersebut. Ini dinilai akan menjadi kesempatan untuk memikirkan kembali pengelolaan lahan gambut. dengan maksud untuk mengukur kapasitasnya untuk menyerap emisi karbon," tandas pernyataan tersebut.
Salonga adalah hutan hujan lindung terbesar di Afrika dan rumah bagi 40 persen kera bonobo di dunia, bersama dengan beberapa spesies terancam punah lainnya. Dibuat pada tahun 1970 oleh mantan presiden negara itu, Mobutu Sese Seko, taman nasional ini masuk dalam Daftar Warisan Duni pada tahun 1984, serta masuk daftar bahaya Warisan Dunia ada tahun 1999 silam.
Terletak di jantung cekungan tengah sungai Kongo, taman ini sangat terisolasi dan hanya dapat diakses melalui air. Ini adalah habitat dari banyak spesies endemik yang terancam punah, seperti bonobo, merak Kongo, gajah hutan dan buaya bermoncong ramping Afrika atau buaya "palsu".
"Taman Nasional Salonga mewakili salah satu biotop langka yang benar-benar utuh di Afrika tengah. Ini terdiri dari daerah rawa yang luas dan hutan galeri yang praktis tidak dapat diakses, yang belum pernah dieksplorasi dan mungkin masih dianggap perawan," sebut UNESCO di situs resminya.
BACA JUGA:
Terpisah, World Wide Fund for Nature (WWF) merayakan berita gembira ini, lewat unggahan di akun resmi.
"Selamat kepada Republik Demokratik Kongo! Taman Nasional Salonga dihapus dari daftar Warisan Dunia dalam Bahaya setelah kemajuan dalam menghentikan konsesi minyak & perburuan liar yang mengancam satwa liar setempat, orang-orang," cuit WWF.
Congrats to the Democratic Republic of Congo!
Salonga National Park is removed from the World Heritage in Danger list after progress in stopping oil concessions & rampant poaching threatening local wildlife, people.
Proud to have contributed to this effort https://t.co/Z8LWtcExB5 pic.twitter.com/UgnVA4cH0d
— WWF (@WWF) July 19, 2021