Akali Aturan Pandemi untuk Liburan di Eropa, Konglomerat Rusia Pilih Jet Pribadi
Ilustrasi jet pribadi. (Wikimedia Commons/Matti Blume)

Bagikan:

JAKARTA - Permintaan jet pribadi dari kalangan konglomerat Rusia meolonjak tahun ini, dengan kisaran angka pertumbuhan mencapai 32 persen dibanding sebelum pandemi.

Ini berdasarkan data WingX Advance GmbH, sebuah perusahaan riset dan konsultan spesialis industri penerbangan bisnis. Kondisi ini terjadi saat sebagian besar maskapi penerbangan komersial Rusia absen dari tujuan liburan di Eropa, kecua beberapa penerbangan menuju Inggris dan Yunani. 

Lalu-lintas jet pribadi yang tidak termasuk dalam undang-undang penerbangan Rusia dan Uni Eropa, memungkinkan orang-orang Rusia dengan izin tinggal di Uni Eropa atau paspor kedua untuk terbang ke negara lain yang tertutup.

"Jet pribadi memecahkan masalah penerbangan terbatas ke Eropa dan tujuan lainnya," kata Yevgeny Bikov, dari perusahaan perjalanan pribadi Your Charter, seperti mengutip The Moscow Times.

"Saat mendekati musim panas, kami telah melihat peningkatan 50 persen dalam permintaan untuk terbang secara pribadi dibandingkan dengan pra-pandemi 2019, sebagian besar ke Eropa Barat. Permintaan seringkali sebenarnya melebihi kemungkinan untuk terbang ke luar negeri," tambahnya. 

jet pribadi
Ilustrasi jet pribadi (Wikimedia Commons/Jet Photos)

Bikov menerangkan, lokasi favorit untuk liburan musim panas yang ditawarkan pada klien konglomerat antara lain, Nice di French Riviera, Prancis. Serta resor tepi laut Spanyol di Mallorca, Ibiza, dan Malaga.

“Kami mengharapkan peningkatan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang, karena klien kami akan tertarik untuk mengunjungi rumah dan resor kedua mereka di Eropa,” kata direktur komersial Yelena Stepnovaya di Sirius Aero, sebuah perusahaan yng khusus mengelola perjalanan jet pribadi. 

Selain memungkinkan perjalanan internasional, jet pribadi telah membuat kalangan konglomerat Rusia merasa aman selama pandemi. Kondisi membuat industri jet pribadi pulih jauh lebih cepat daripada bisnis maskapi komersial di Rusia. 

"Tidak pernah ada lebih dari 10-15 orang di sekitar. Tidak ada garis, tidak ada kerumitan. Ini adalah alasan lain untuk semakin populernya industri pesawat pribadi," kata Stepnovaya.

Menurut perkiraan oleh outlet bisnis RBK, pada tahun 2020 maskapai komersial Rusia kehilangan total 125 miliar rubel atau sekitar 1,7 miliar dolar Amerika Serikat. Sejumlah maskapai penerbangan besar, termasuk S7 harus memangkas sepertiga staf untuk tetap bertahan.

jet pribadi
Interior jet pribadi (Wikimedia Commons/David Brossard)

Kebangkitan sektor swasta telah berjalan seiring dengan peningkatan kekayaan bersih orang kaya Rusia sebanyak 20 persen selama pandemi, konsultan PwC dan bank Swiss UBS mengatakan dalam laporan 2020, didorong oleh booming saham global pasar.

Jalan lain

Orang Rusia yang ingin mengunjungi Eropa Barat saat ini memiliki sejumlah 'jalan masuk' kata Vadim Zhevnov, manajer di layanan pramutamu butik Rusia The Fixer. Cara yang umum dipakai adalah dengan memegang izin tinggal Uni Eropa atau paspor Eropa. Malta dan Rusia banyak dilirik, dengan kebijakan pemberikan 'parpor emas' kepada orang asing yang mau berinvestasi di negara tersebut. 

Menurut FT, investor Rusia dan keluarga mereka menyumbang hampir setengah dari 3.153 paspor emas yang diberikan di Siprus antara 2013 dan Februari 2018.

Rute lain yang bermunculan dan mendapatkan popularitas selama pandemi adalah 'izin medis', di mana hotel-hotel Eropa, dengan biaya yang lumayan, memberikan sertifikat medis kepada turis Rusia dari klinik lokal yang memungkinkan mereka masuk ke negara itu.

Layanan ini sangat populer di Italia, kata Bikov, sementara Stepnovaya mengatakan bahwa 70 persen kliennya telah menyewa pesawat pribadi untuk mengunjungi rumah kedua mereka atau memanfaatkan layanan medis.

jet pribadi
Ilustrasi jet pribadi. (Wikimedia Commons/Cpl Dylan Browne/MOD_

Meskipun legal bagi hotel untuk mengeluarkan izin medis, beberapa pengguna layanan ini mengatakan kepada The Moscow Times, bahwa mereka sebenarnya tidak memerlukan perawatan medis.

Dengan munculnya paspor vaksin di Eropa, operator Rusia dan layanan pramutamu juga mulai mendiskusikan cara untuk membantu klien mereka yang kaya melewati aturan vaksinasi, karena banyak orang di Rusia enggan melakukan suntikan.

"Di Rusia, tidak akan sulit untuk mendapatkan sertifikat untuk klien bahkan tanpa vaksin," kata seorang karyawan di layanan butik swasta lain yang tidak mau disebutkan namanya.

Saat ini, vaksin Sputnik V hanya diterima di Yunani dan Slovakia, tetapi Uni Eropa mengatakan akan menerimanya jika mendapat persetujuan dari regulator Eropa musim panas ini.