AS Kembali Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia, Sasar Juru Bicara Kremlin hingga Konglomerat Alisher Usmanov
Gedung Putih, Washington D.C, Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/Matt H. Wade)

Bagikan:

JAKARTA - Gedung Putih mengumumkan dalam memo Hari Kamis, Pemerintah Amerika Serikat berkoordinasi dengan Eropa, telah bergerak untuk menjatuhkan sanksi terhadap delapan konglomerat Rusia.

Tak hanya itu, sanksi juga dijatuhkan terhadap keluarga para konglomerat tersebut, serta memberlakukan pembatasan visa bagi 19 warga negara Rusia lainnya. Dan, nama juru bicara Kremlin juga masuk dalam daftar sanksi kali ini.

"Amerika Serikat dan pemerintah di seluruh dunia akan bekerja, untuk mengidentifikasi dan membekukan aset elite Rusia serta anggota keluarga mereka di yurisdiksi kami masing-masing, kapal pesiar mereka, apartemen mewah, uang, dan keuntungan haram lainnya," bunyi memo itu, melansir Sputnik News 4 Maret.

Sanksi pemblokiran penuh, yang melarang penggunaan properti yang berbasis di AS dan memblokir orang Amerika dari mengoperasikan properti tersebut, diperluas ke individu yang diyakini 'mengaktifkan' Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut memo itu.

Mereka yang disebutkan termasuk Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov; Nikolai Tokarev, istri Galina, putri Mayya, dan dua perusahaan real estate mewah; Boris Rotenberg, istri Karina, dan putra Roman dan Boris; Arkady Rotenberg, putra Pavel dan Igor dan putri Liliya.

Adapula Sergei Chemezov, istri Yekaterina, putra Stanislav, dan putri tiri Anastasiya; Igor Shuvalov, lima perusahaannya, istri Olga, putra Evgeny dan perusahaannya (serta jet), dan putri Maria beserta perusahaannya; Yevgeniy Prigozhin, tiga perusahaannya, istri Polina, putri Lyubov, dan putra Pavel; hingga Alisher Usmanov, serta jet pribadi dan superyacht miliknya, yang telah ditahan oleh otoritas Jerman dan merupakan "salah satu superyacht terbesar di dunia".

Hukuman dan penyitaan 'keuntungan yang diperoleh secara tidak sah' ini, berlangsung beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden menggembar-gemborkan masalah ekonomi terkait sanksi Rusia, menyatakan Washington sedang dalam proses kampanye terkoordinasi untuk 'mencekik' akses Rusia ke teknologi, sehingga melemahkan militer dan ekonomi negara itu.

"Kami bergabung dengan sekutu Eropa kami untuk menemukan dan menyita yacht Anda, apartemen mewah Anda, jet pribadi Anda. Kami datang untuk keuntungan [sic] Anda yang buruk," sebut Presiden Biden tak lama setelah Washington memblokir penerbangan Rusia dari wilayah udara AS.

Untuk diketahui, sekitar 19 oligarki Rusia tambahan dan 47 anggota keluarga atau rekan dekat mereka, telah dikenai dengan pembatasan visa baru yang diberlakukan oleh Departemen Luar Negeri AS. Nama mereka tidak dicantumkan dalam nama-nama yang dibacakan.