Pemerintah Baru Peru Merapat ke China, Presiden Castillo Pakai Vaksin COVID-19 Sinopharm
Presiden Peru José Pedro Castillo Terrones. (Wikimedia Commons/Braian Reyna Guerrero)

Bagikan:

JAKARTA - Seminggu menjabat, pemerintah sayap kiri baru Peru di bawah Presiden Pedro Castillo langsung merapat ke China, mitra komersil terpenting bangsa Andes sekaligus pembeli utama tembaganya, menurut sumber penting pendapatan pajak.

Sejak Presiden Castillo dilantik pada 28 Juli, pejabat pemerintah telah bertemu dengan duta besar China dan eksekutif pertambangan China untuk membahas kebijakan industri, sekaligus memperkuat perjanjian pedagangan bebas yang ditandatangani pada tahun 2009 silam, sebut sumber pemerintahan.

Presiden Pedro Castillo siap untuk 'memiringkan' Peru ke kiri setelah pemerintahan pusat dan sayap kanan berturut-turut, meskipun menjaga hubungan baik dengan China telah menjadi prioritas semua pemimpin Peru baru-baru ini, kata para analis.

"Ini tidak memiliki karakter ideologis, ini memiliki karakter pragmatis," kata Jorge Heine, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Boston dan mantan duta besar Chili untuk China dalam sebuah wawancara, mengutip Reuters Jumat 6 Agustus.

Menariknya, selain dengan China, Peru juga memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat dan telah dianggap sebagai sekutu Washintong selama beberapa dekade, yang belakangan terlibat friksi dengan Beijing.

Kebijakan pajak pertambangan akan sangat penting bagi China, yang perusahaannya merupakan penambang tembaga penting di Peru, sekaligus sebagai produsen logam nomor dua dunia.

Presiden Castillo mengatakan, dia ingin mengekstraksi pendapatan pajak yang lebih tinggi dari perusahaan pertambangan, berpotensi mendorong untuk menghancurkan kesepakatan stabilitas pajak yang mencegah kenaikan ekstrem, yang disepakati sebelumnya dengan banyak penambang.

Kepala Perhimpunan Nasional Pertambangan, Minyak dan Energi Pablo de la Flor mengatakan, penambang yang menikmati kesepakatan stabilitas pajak termasuk China MMG Ltd dan Chinalco's Aluminium Corp.

"Saya kira ini harus menjadi perhatian terutama ketika membahas modifikasi kerangka pajak dan topik itu kemungkinan akan muncul," katanya.

Di bidang komersial, Duta Besar China Liang Yu bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri Roberto Sanchez pada Hari Senin. Dalam upaya untuk mengubah perjanjian perdagangan bebas mereka, Peru berharap untuk memotong birokrasi dan mendorong e-commerce.

"Saat ini, tim teknis Peru dan China sedang bekerja, melalui sarana virtual, dalam optimalisasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara kedua negara," dalam pernyataannya mengenai pentingnya hubungan bilateral dengan China.

Untuk diketahui, Presiden Castillo juga telah memilih vaksin COVID-19 China dan diumumkan minggu ini. Pfizer adalah vaksin utama yang digunakan di Peru, tetapi Presiden pada Hari Jumat akan divaksinasi dengan vaksin Sinopharm.