AS Alami Lonjakan Kematian dan Kasus Infeksi COVID-19, Pakar Sebut Masyarakat Berisiko Perlu Dosis Penguat
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 di Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/U.S. Secretary of Defense)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Amerika Serikat (AS) tengah mempersiapkan pemberian suntikan dosis penguat vaksin COVID-19, bagi masyarakat yang sistem kekebalannya terganggu seiring dengan lonjakan kasus infeksi virus corona, sebut pakar penyakit menular AS Anthony Fauci.

Amerika Serikat bergabung dengan Jerman, Prancis dan Israel terkait pemberian dosis ketiga vaksin COVID-19, mengabaikan permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menundanya sampai lebih banyak orang di seluruh dunia bisa mendapatkan suntikan dosis pertama.

Regulator AS perlu sepenuhnya mengesahkan vaksin COVID-19 atau mengubah otorisasi penggunaan darurat mereka, sebelum pejabat dapat merekomendasikan suntikan tambahan. Tetapi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bekerja untuk membuat dosis ketiga tersedia lebih cepat dalam keadaan tertentu, dalam pertemuan Juli lalu.

"Sangat penting bagi kami untuk bergerak untuk segera menjangkau orang-orang dengan gangguan kekebalan, agar mereka mendapatkan penguat (dosis ketiga)," kata Fauci dalam keterangan persnya, menambahkan orang-orang dengan gangguan kekebalan mungkin tidak cukup terlindungi oleh vaksinasi COVID-19 yang ada saat ini, mengutip Reuters Jumat 6 Agustus.

Fauci mengatakan, meningkatnya kasus akibat penyebaran varian Delta yang menular di Amerika Serikat dapat dibalik dengan vaksinasi tambahan atau dosis ketiga.

Sementara itu, Pemerintahan Presiden Joe Biden sangat ingin mencairkan penentangan oleh warga AS, termasuk mereka yang tidak mempercayai pemerintah, untuk menerima vaksin COVID-19 saat varian Delta yang sangat menular menyapu negara itu.

vaksinasi
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Wikimedia Commons/Agência Brasília)

Diketahui, tujuh negara bagian AS dengan tingkat vaksinasi COVID-19 terendah menyumbang setengah dari kasus baru dan rawat inap di negara itu pada minggu lalu, sebut Gedung Putih dalam pengumumannya Kamis kemarin.

Negara bagian itu adalah Florida, Texas, Missouri, Arkansas, Louisiana, Alabama, dan Mississippi, menurut koordinator COVID-19 Presiden Joe Biden, Jeff Zients. Dari jumlah tersebut, Florida dan Texas menyumbang sekitar sepertiga dari kasus virus corona baru dan bagian rawat inap yang lebih tinggi di negara itu.

Sementara itu, Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky mengungkapkan, kasus COVID-19 naik sekitar 43 persen dari minggu sebelumnya dan kematian harian naik lebih dari 39 persen. Amerika Serikat mencapai level tertinggi enam bulan untuk kasus COVID-19 baru dengan lebih dari 100.000 infeksi dilaporkan pada hari Rabu, menurut penghitungan Reuters. Gedung Putih mengatakan, sekitar 864.000 vaksinasi telah diberikan dalam 24 jam terakhir, tertinggi sejak awal Juli.

"Untuk itu, Pemerintahan Presiden Joe Biden mendukung bisnis AS dan institusi lain yang mengharuskan karyawan mereka divaksinasi," sebut Zients.

Dia menambahkan, Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk mewajibkan pengunjung asing untuk divaksinasi, seiring rencana membuka kembali perjalanan internasional, kendati belum ada keputusan akhir terkait rencana ini.