Kapolda Aceh Irjen Haydar: Setiap Hari Masih Ada yang Meninggal karena COVID-19
Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar menyerahkan sembako kepada penerima manfaat dalam kegiatan vaksinasi penguat presisi polda, Kemenag dan PWNU Aceh di Banda Aceh. (ANTARA/Khalis Surry)

Bagikan:

BANDA ACEH - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh Irjen Ahmad Haydar meminta masyarakat setempat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan meski kasus COVID-19 di provinsi itu terus mengalami penurunan.

“Memang untuk angka positif kita sudah menurun, tapi untuk tingkat kematian kita masih mengkhawatirkan,” kata dia di Banda Aceh, Kamis.

Ia menyebutkan pandemi COVID-19 belum berakhir sehingga penerapan protokol kesehatan tetap menjadi kewajiban warga dalam kegiatan sehari-hari. Apalagi masih ada warga di Tanah Air yang meninggal akibat infeksi corona.

“Setiap hari masih ada yang meninggal karena kena COVID-19, sehingga saya berharap kepada seluruh warga Aceh tetap menjaga protokol kesehatan,” katanya.

Ia mengatakan warga memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sudah menjadi kewajiban. Selain itu, mereka harus melengkapi diri dengan mengikuti vaksinasi COVID-19 hingga dosis penguat, sebagai ikhtiar agar terhindar dari infeksi virus corona, dan meminimalisasi angka kematian akibat COVID-19.

“Karena tingkat kematian untuk di Aceh ini cukup lumayan,” kata dia.

Polda Aceh dan jajaran terus mempercepat peningkatan vaksinasi di provinsi paling barat Indonesia itu, terutama vaksin dosis penguat.

“Perlu diketahui bahwa COVID-19 belum usai, jadi perlu kehati-hatian dan waspada semua pihak, agar tidak terpapar penyebaran virus,” katanya.

Pemerintah Aceh menargetkan lebih dari empat juta jiwa warga menerima vaksin COVID-19.

Saat ini, kata dia, capaian vaksinasi dosis satu di Aceh 99,15 persen, dosis kedua 72,38 persen, dan dosis penguat 10,59 persen dari total sasaran.

Menurut data COVID-19 Aceh di Dinas Kesehatan Aceh hingga Kamis, secara akumulatif kasus COVID-19 mencapai 43.686 orang, di antaranya yang telah sembuh 41.395 orang, meninggal dunia 2.212 orang, dan masih dirawat atau isolasi mandiri 79 orang.