Baku Tembak di Negara Bagian Kayah: 14 Tentara Rezim Myanmar Tewas, Tiga Truk Terkena Ranjau
Ilustrasi pasukan pertahanan rakyat Karenni di Demoso, Kayah . (Facebook/Demoso People Defence Force)

Bagikan:

JAKARTA - Sedikitinya 14 tentara rezim militer Myanmar dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan Tentara Karenni (KA) dan Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) di Negara Bagian Kayah.

Mengutip The Irrawaddy Kamis 5 Agustus, baku tembak dimulai saat pejuang perlawanan sipil dan pasukan dari KNDF dan KA, sayap bersenjata Partai Progresif Nasional Karenni, menyergap sekitar 120 tentara dari Divisi ke-66 di barat Kotapraja Demoso pada Rabu sore.

KNDF mengatakan pasukan rezim sedang mempersiapkan serangan di Kotapraja Hpruso. Tiga tentara rezim militer Myanmar tewas dan lainnya terluka. Sementara, tidak ada korban yang dilaporkan oleh kelompok etnis bersenjata.

Empat baku tembak antara pasukan militer Myanmar degan gabungan KA dan KNDF terjadi di kotapraja Hpruso dan Bawlakhe. Penduduk desa telah meninggalkan rumah mereka untuk menghindari bentrokan senjata, menurut KNDF.

KNDF mengatakan, pasukan menyiksa warga sipil desa dan menjarah desa Nan Hpe di Kotapraja Bawlakhe setelah diserang oleh pasukan Karenni di kotapraja.

Pertempuran terberat terjadi di dekat desa Htar Lal di Kotapraja Hpruso ketika KA dan KNDF menyergap sekitar 27 truk militer yang membawa tentara. Tiga kendaraan terbakar setelah memicu ranjau darat.

"Setidaknya 11 tentara junta tewas dan sedikitnya 20 terluka," klaim KNDF. The Irrawaddy tidak bisa secara independen mengkonfirmasi korban militer.

Sebagai balasan, rezim menyerang pasukan Karenni di kotapraja Loikaw, Demoso, Hpruso, Bawlakhe dan Hpasawng. Serangan udara menyasar sasaran sipil, setelah menderita kerugian besar di negara bagian.

"Kami tidak akan mengizinkan militer masuk ke wilayah yang dikuasai Tentara Karenni. Kami akan berjuang untuk memaksa pasukan keluar," tegas perwakilan KA Kamis 5 Agustus. Perlawanan bersenjata terhadap junta dimulai di Negara Bagian Kayah pada akhir Mei lalu

Kudeta Myanmar. Redaksi VOI terus memantau situasi politik di salah satu negara anggota ASEAN itu. Korban dari warga sipil terus berjatuhan. Pembaca bisa mengikuti berita seputar kudeta militer Myanmar dengan mengetuk tautan ini.

Terkait