Bagikan:

JAKARTA - Peru menunda uji klinis vaksin COVID-19 buatan Sinopharm China lantaran adanya "kejadian buruk serius", yang terjadi pada salah satu relawan, demikian pernyataan pemerintah Peru pada Sabtu waktu setempat.

Kementerian Kesehatan menyebutkan kejadian itu "sedang diselidiki guna memastikan apakah hal itu terkait dengan vaksin tersebut atau apakah ada penjelasan lainnya."

Sinopharm Group, yang melakukan uji klinis di Peru dengan melibatkan sekitar 12.000 relawan, hampir menyelesaikan uji coba tahap pertama dalam beberapa hari ke depan.

Sejauh ini sekitar 36.544 orang di Peru meninggal akibat pandemi COVID-19.

"Keputusan untuk menghentikan sementara uji klinis merupakan langkah keamanan yang dipertimbangkan dalam aturan uji klinis sekaligus protokol yang digunakan untuk melindungi kesehatan para subjek penelitian," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan.

Kepala penelitian di Universitas Cayetano Heredia, German Malaga, yang langsung turun dalam riset tersebut, mengatakan seorang relawan pernah mengalami kelemahan otot di kakinya di antara gejala yang lain.