India Selidiki Adanya Reaksi Merugikan Uji Coba Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang Dialami Relawan
Ilustrasi (Unsplash/Daniel Schludi)

Bagikan:

JAKARTA - Dewan Penelitian Medis India (ICMR) membantu penyelidikan atas dugaan reaksi merugikan selama uji coba vaksin COVID-19 AstraZeneca. Hal itu dilakukan setelah salah seorang relawan vaksin COVID-19 di negara itu mengalami reaksi yang merugikan saat diuji coba.

Sebelumnya, menurut laporan The Hindu, seorang pria berusia 40 tahun dikabarkan mengeluh adanya efek merugikan atas uji coba vaksin COVID-19 AstraZeneca. Ia kabarnya mengalami kerusakan saraf dan gejala psikologis yang serius setelah menerima vaksin yang dijalankan oleh mitra pembuat obat asal Inggris, Serum Institute of India (SII).

Relawan tersebut yang dibantu firma hukum NGR PRasad & R Rajaram Advokat mengirimkan pengaduan yang menuntut uang kompensasi sebesar 676.288 dolar AS atau sekitar 9,6 miliar rupiah kepada ICMR, SII, AstraZeneca dan Drugs Controller General of India. Ia juga menuntut, agar uji coba vaksin yang tengah dites kepada 1.600 relawan di India, segera dihentikan.

Dokter Ramakrishnan, salah satu investigator utama pada percobaan di Chennai, India dan telah merawat pasien, mengatakan kepada The Hindu bahwa orang tersebut sekarang baik-baik saja, sembari melempar pertanyaan tersebut kepada pihak SII. "Dia pulih dengan sangat baik dan kami memperlakukannya sesuai protokol dan dia bahkan kembali untuk tindak lanjut. Semua biaya ditanggung rumah sakit,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Epidemiologi dan Penyakit Menular, ICMR, Samiran Panda mengatakan tidak ada penyebab langsung yang memunculkan kekhawatiran pada tahap akhir pengujian vaksin COVID-19 ini. Namun hal ini bukan berarti penilaian jangka panjang tak akan terjadi.

"Tidak ada penyebab langsung kekhawatiran pada tahap ini. Ini tidak berarti bahwa penilaian jangka panjang tak akan terjadi. Saya tahu aktivitasnya," kata Panda dikutip Aljazeera

Sedangkan pihak SII dalam keterangannya juga menanggapi bahwa tuduhan dalam pemberitahuan itu berbahaya dan disalahpahami. "Meskipun Serum Institute of India bersimpati dengan kondisi medis relawan, sama sekali tidak ada korelasi dengan uji coba vaksin. Relawan tersebut secara keliru menyalahkan masalah kesehatannya pada uji coba vaksin COVID,” kata pihak SII.

Saat ini, kasus COVID-19 di India menurut data Worldometer, sudah mencapai 9,4 juta kasus. Sementara orang yang meninggal akibat penyakit ini mencapai 137.185 orang.