Ada Warganya Meninggal Usai Disuntik, Austria Tangguhkan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Ilustrasi vaksin. (Sam Moqadam/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Kesehatan Austria telah menangguhkan vaksinasi dengan vaksi COVID-19, sebagai tindakan pencegahan saat menyelidiki kematian satu orang dan penyakit orang lain setelah vaksinasi, sebut laporan Kantor Federal untuk Keselamatan dalam Perawatan Kesehatan (BASG), Minggu 8 Februari.

"BASG telah menerima dua laporan dalam hubungan sementara dengan vaksinasi dari batch yang sama dari vaksin AstraZeneca di klinik distrik Zwettl, Provinsi Lower Austria," sebut BASG, melansir Reuters.

BASG menyebut, seorang wanita berusia 49 tahun meninggal akibat gangguan koagulasi yang parah. sementara seorang wanita berusia 35 tahun mengalami emboli paru dan sedang dalam masa pemulihan. Emboli paru adalah penyakit paru-paru akut yang disebabkan oleh gumpalan darah yang terlepas.

“Saat ini tidak ada bukti hubungan kausal dengan vaksinasi,” kata BASG.

Surat kabar Austria Niederoesterreichische Nachrichten serta penyiar ORF dan kantor berita APA melaporkan, kedua wanita tersebut adalah perawat yang bekerja di klinik Zwettl.

BASG mengatakan pembekuan darah bukan salah satu efek samping vaksin yang diketahui. Itu mengejar penyelidikannya dengan penuh semangat, untuk sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan keterkaitan.

"Sebagai tindakan pencegahan, sisa stok batch vaksin yang terkena dampak tidak lagi dikeluarkan atau divaksinasi," tambahnya.

Seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan, tidak ada kejadian merugikan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin. Selain itu, semua batch tunduk pada kontrol kualitas yang ketat dan ketat.

"Percobaan dan pengalaman dunia nyata sejauh ini menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 itu aman dan efektif dan telah disetujui untuk digunakan di lebih dari 50 negara," sebutnya.

AstraZeneca juga mengatakan telah melakukan kontak dengan otoritas Austria dan akan mendukung penuh penyelidikan.

Regulator Uni Eropa pada akhir Januari menyetujui produk tersebut, mengatakan itu vaksin COVID-19 AstraZeneca efektif dan aman untuk digunakan. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada pertengahan Februari mendaftarkan produk tersebut untuk penggunaan darurat.

Reaksi merugikan yang terlihat dalam uji coba sebagian besar berumur pendek, tidak dilaporkan adanya masalah pembekuan darah.

Sementara, penilaian keamanan oleh regulator vaksin Jerman terhadap lebih dari 360.000 orang yang menerima vaksin AstraZeneca dari awal Februari hingga 26 Februari menyimpulkan, reaksi merugikan sejalan dengan profil keamanan yang dijelaskan dalam uji klinis.