Meski Ada Kasus Pembekuan Darah, 1 Miliar Dosis Vaksin AstraZeneca Dinyatakan Aman
Ilustrasi/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Pakar imunisasi, Elisabeth Jane Soepardi menyebut 1 miliar dosis vaksin AstraZeneca telah digunakan di seluruh dunia. Meskipun, ada beberapa kasus pembekuan darah pada penerima vaksin AstraZeneca.

“Lebih dari 1 miliar dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca telah diterima masyarakat dunia. WHO juga sudah menyatakan vaksin ini aman,” kata Jane dalam keterangannya, dikutip pada Selasa, 18 Mei.

Jane menyebut, vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Negara di Eropa seperti Inggris dan Italia melaporkan terjadinya penurunan angka kematian yang sangat signifikan pasca digencarkannya vaksinasi COVID-19, termasuk penggunaan vaksin Astrazeneca. 

Terkait dengan berbagai pelaporan kasus pembekuan darah setelah mendapat suntikan AstraZeneca di beberapa negara Eropa, telah dikonfirmasi bahwa tidak cukup bukti bahwa pembekuan darah disebabkan oleh vaksin COVID-19 Astrazeneca. 

Data di Eropa menunjukkan tidak terjadi perubahan data kejadian thrombo emboli yang signifikan sesudah vaksinasi, jika dibandingkan sebelum vaksinasi AstraZeneca.

“Data kesehatan di Eropa Utara sangat detail, sehingga ditemukan data bahwa kejadian pembekuan darah sebelum dan sesudah adanya vaksinasi nyatanya tidak terjadi peningkatan. Misalnya data pembekuan darah dalam setahun ada 1000, setelah ada vaksinasi dengan AstraZeneca datanya tidak meningkat,” jelas dia.

Diketahui, ada satu kasus eorang pemuda berusia 22 tahun asal Buaran, Jakarta Timur, bernama Trio Fauqi Virdaus meninggal setelah disuntik vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 pada satu hari sebelumnya.

Awalnya, Trio merasakan gejala demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca di Istora Senayan pada Rabu, 5 Mei.

Esoknya, kondisi Trio melemah dan mengalami pembekuan darah. Ia lalu dibawa ke rumah sakit. Namun, nyawa Trio tak dapat diselamatkan. Trio dinyatakan meninggal pada Kamis, 6 Mei sekitar pukul 12.30 WIB.

Akhirnya, Kementerian Kesehatan menghentikan sementara penggunaan satu kumpulan produksi atau batch vaksin AstraZenexa jenis CTMAV547. Vaksinasi dengan AstraZeneca dilanjutkan. Namun, penggunaan AstraZeneca selain batch yang serupa disuntikkan kepada Trio tak dipakai.