Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi menyambut baik kedatangan vaksin Sinovac dari China di Indonesia pada Minggu, 6 Desember malam. 

Dia mengatakan, kedatangan vaksin ini di Tanah Air merupakan hasil dari diplomasi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah China yang dilakukan secara bertahap beberapa waktu ini.

Selanjutnya, setelah vaksin dari Sinovac ini tiba, Indonesia juga menempuh sejumlah cara untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di dalam negeri. Termasuk terus berkomunikasi dengan pihak AstraZeneca dari Inggris dan bergabung dengan COVAX untuk mendapatkan vaksin multilateral dari World Health Organization (WHO).

"Saat ini bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, Kemenlu terus berkomunikasi dengan Genewa untuk pengadaan vaksin multilateral," kata Retno dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Kemenkominfo, Senin, 7 Desember.

"Sebagaimana diketahui Indonesia termasuk dari 92 negara Covax AMC yang akan memperoleh vaksin sebesar 3 sampai 20 persen dari penduduk yang berasal dari GAVI-COVAX Facility," imbuhnya.

Diketahui, COVAX merupakan program WHO untuk memastikan terjadinya distribusi vaksin secara merata di seluruh dunia.

Kembali ke Retno, guna mendapatkan fasilitas ini, Indonesia terus melakukan sejumlah persiapan teknis dan administratif. Termasuk mengirimkan formulir permintaan vaksin atau vaccine request form kepada COVAX Facility dan hal ini sudah dilakukan sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan yaitu pada hari ini oleh Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya, masih ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan. Sehingga diharapkan pada 2021 mendatang, vaksin multilateral dari COVAX akan tiba di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"Diharapkan vaksin multilateral juga bisa masuk secara bertahap ke Indonesia pada 2021," tegasnya.

Sebelumnya, vaksin COVID-19 tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Minggu, 6 Desember sekitar pukul 21.25 WIB. Vaksin tersebut diangkut dengan menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), pesawat jenis Boeing 777-300ER.

Menurut Presiden Joko Widodo, jumlah vaksin Sinovac yang tiba di Indonesia ini mencapai 1,2 juta. Berikutnya, guna memenuhi kebutuhan di Tanah Air, dia mengatakan sebanyak 1,8 juta dosis akan tiba diawal Januari 2021.

"Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," tuturnya.

Seperti diketahui, ada dua langkah vaksinasi yang telah ditetapkan pemerintah. Pertama, vaksin pemerintah. Vaksin ini akan diberikan secara gratis bagi kelompok prioritas. Adapun yang masuk ke dalam kelompok prioritas adalah tenaga medis, TNI, Polri, dan mayarakat miskin yang terdata di BPJS Kesehatan.

Kedua adalah vaksinasi mandiri. Kategori ini diperuntukan bagi masyarakat yang tidak masuk kelompok prioritas. Masyarakat dapat melakukan vaksinasi secara mandiri dengan membeli sendiri atas kemauannya.