Pemerintah Meksiko Gugat Colt hingga Glock Terkait Perdagangan Senjata Ilegal
Ilustrasi toko senjata di Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/Cimmerian praetor)

Bagikan:

JAKARTA - Meksiko menggugat sejumlah produsen senjata ke pengadilan federal Amerika Serikat (AS), terkait dengan praktik bisnis sembrono yang membuat kartel narkoba Meksiko bisa memiliki senjata, menyebabkan ribuan kematian, Rabu waktu setempat.

Gugatan tersebut menuduh unit Smith & Wesson, Barrett Firearms, Colt's Manufacturing Company, Glock Inc, Sturm, Ruger & Co dan lainnya, mengetahui praktik bisnis mereka telah mendorong perdagangan senjata ilegal ke Meksiko.

Gugatan tersebut mengutip senjata yang telah memasuki Meksiko yang digunakan dalam penembakan terkenal, mencatat bahwa pistol 'Emiliano Zapata 1911' kaliber.38 Colt diukir dengan gambar revolusioner Meksiko, dan merupakan simbol status yang didambakan oleh kartel narkoba.

"Apa tujuannya? Agar perusahaan-perusahaan tersebut memberikan kompensasi kepada Pemerintah Meksiko atas kerusakan yang disebabkan oleh praktik kelalaian mereka," terang Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard pada konferensi pers tentang gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Massachusetts, mengutip Reuters Kamis 5 Agustus.

Gugatan itu adalah salah satu langkah paling berani yang pernah diambil Meksiko untuk menekan industri senjata AS, yang selama bertahun-tahun dipersalahkan oleh para pemimpin Meksiko karena memicu kekerasan geng.

toko senjata
Ilustrasi calon pembeli tengah melihat-lihat senjata. (Wikimedia Commons/Thayne Tuason)

Perusahaan perlu segera menghentikan praktik berbahaya mereka, kata Ebrard, mencatat bahwa pengadilan akan memutuskan ganti rugi apa yang harus dibayar. Dia berbicara setelah pejabat Meksiko mengatakan kepada wartawan, gugatan itu diperkirakan mencapai 10 miliar dolar AS. Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Diketahui, Meksiko telah mengalami rekor tingkat pembunuhan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir.Senjata yang diperdagangkan ke Meksiko bertanggung jawab atas setidaknya 17.000 pembunuhan selama 2019 saja, kata seorang pejabat Meksiko. Pejabat lain memperkirakan kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh kekerasan sekitar 1,7 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Sementara itu, National Shooting Sports Foundation Inc (NSSF) mengatakan, menolak klaim Meksiko yang menyebut pabrikan AS lalai dalam praktik bisnis mereka.

"Pemerintah Meksiko bertanggung jawab atas kejahatan dan korupsi yang merajalela di dalam perbatasan mereka sendiri," Lawrence G. Keane, wakil presiden senior NSSF, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Ditegaskan olehnya, kartel narkoba Meksiko menggunakan senjata yang dibawa secara ilegal ke Meksiko atau dicuri dari militer dan penegak hukum Meksiko.

toko senjata
Ilustrasi toko senjata api. (Wikimedia Commons/Marcin Wichary)

Meksiko menuduh perusahaan membantu melanggar undang-undang senjata yang ketat dengan memasarkan ke dunia kriminal negara itu, dengan demikian 'secara aktif memfasilitasi perdagangan ilegal senjata mereka ke kartel narkoba'.

Pejabat Meksiko mengatakan, mereka telah menghabiskan dua tahun menganalisis preseden hukum atas kelalaian oleh pembuat senjata AS. Mereka merujuk kasus gugatan yang mirip, termasuk tawaran baru-baru ini oleh Remington Arms Co untuk membayar hampir 33 juta dolar AS kepada keluarga korban.

Ini terkait penyelesaian tuntutan hukum yang mengklaim, pemasaran senjata api berkontribusi pada pembantaian sekolah Sandy Hook 2012 di Connecticut, di mana 26 orang tewas.

Klaim pemasaran yang tidak tepat telah digunakan dalam tuntutan hukum lain sebagai pengecualian terhadap hukum AS yang memberikan kekebalan hukum terhadap industri senjata, dan dapat mendorong perusahaan untuk menjadi lebih transparan dalam menjelaskan operasi mereka.

"Ada upaya yang tampaknya membuat beberapa kemajuan untuk membuat industri senjata dan produsen khususnya, membocorkan catatan tentang bagaimana mereka berpikir tentang pemasaran, distribusi dan praktik penjualan," kata Timothy Lytton, seorang profesor di Fakultas Hukum Universitas Negeri Georgia.

toko senjata
Ilustrasi toko senjata api. (Wikimedia Commons/Michael McConville)

Gugatan Meksiko mengatakan lebih dari 500.000 senjata diperdagangkan setiap tahun dari Amerika Serikat ke Meksiko, di mana lebih dari 68 persen di antaranya, atau lebih dari 340.000, dibuat oleh perusahaan yang bersangkutan.

Pejabat Meksiko mengatakan, mereka memperkirakan kasus ini akan memakan waktu lama untuk diselesaikan, tetapi yakin akan berhasil, mencatat bahwa kasus itu dibawa ke Amerika Serikat untuk memastikan ketidakberpihakan.

Sementara, Seorang pejabat Meksiko mengatakan gugatan itu diajukan di Massachusetts karena beberapa perusahaan berbasis di sana. Selain itu, gugatan itu tidak ditujukan kepada Pemerintah AS dan Ebrard mengatakan, dia yakin Pemerintahan Presiden Joe Biden bersedia bekerja sama dengan Meksiko untuk membendung perdagangan senjata.

Untuk diketahui, Ebrard, yang dipandang sebagai pesaing utama pemilihan presiden Meksiko 2024, telah berulang kali menyuarakan keprihatinan tentang perdagangan senjata AS dan kontrol senjata yang lemah.

Pengumuman gugatan itu datang sehari setelah Ebrard melakukan perjalanan ke El Paso, Texas, untuk memperingati ulang tahun kedua pembunuhan 22 orang di Walmart, di mana penembak itu dituduh sengaja menargetkan orang-orang Meksiko