3.800 Pasukan Penjaga Perbatasan AS Bakal Dilengkapi dengan Kamera Tubuh Saat Bertugas
Ilustrasi patroli pasukan perbatasan Amerika Serikat dengan menggunakan ATV. (Wikimedia Commons/U.S. Customs and Border Protection)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan mewajibkan ribuan agen penjaga perbatasan untuk memakai kamera tubuh, menurut dua pejabat dan dokumen pemerintah, sebuah perubahan operasional besar yang dapat meningkatkan pengawasan agen dan juga membantu menangkap aktivitas kriminal.

Kebijakan ini direncanakan bakal dimulai di beberapa bagian Texas dan New Mexico selama musim panas, diperluas ke Arizona, California, Vermont, dan Lembah Rio Grande yang sibuk di Texas pada musim gugur dan musim dingin, menurut penilaian pemerintah baru-baru ini tentang bagaimana perangkat tersebut dapat mempengaruhi privasi.

Aktivis pro-imigran kemungkinan akan menyambut baik peningkatan pengawasan ini, setelah kritik terhadap agen penjaga perbatasan karena penggunaan kekuatan yang berlebihan dan rasisme institusional. Sementara, serikat untuk agen patroli perbatasan juga mendukung kamera, mengatakan mereka dapat membantu penyelidikan kriminal dan membantu menunjukkan bahwa agen bertindak secara profesional.

American Civil Liberties Union dan kelompok lain telah meminta patroli perbatasan untuk menggunakan kamera, guna meningkatkan akuntabilitas setelah beberapa penembakan fatal oleh penegak hukum selama dekade terakhir.

perbatasan as
Ilustrasi patroli bermobil penjaga perbatasan Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/Gerald L. Nino/CBP/U.S. Dept. of Homeland Security)

Brandon Judd, presiden Dewan Patroli Perbatasan Nasional menekankan, para agen harus memiliki akses ke rekaman itu, termasuk ketika seorang agen dituduh melakukan kesalahan.

"Tidak ada cara untuk menghapus rekaman itu, tidak ada cara untuk memeriksa rekaman itu, jadi tidak ada alasan bagi para agen untuk tidak memiliki akses," katanya dalam sebuah wawancara, mengutip Reuters Rabu 4 Agustus. 

Badan induk Patroli Perbatasan, U.S. Customs and Border Protection (CBP), adalah lembaga penegak hukum terbesar di Amerika Serikat, yang menghadirkan tantangan unik untuk pengumpulan dan penyimpanan rekaman video. Rekaman aktivitas ilegal, penggunaan kekerasan atau perilaku buruk agen dapat digunakan sebagai bukti dalam penyelidikan atau penuntutan, hasil asesmen internal CBP.

Kamera-kamera itu dapat menawarkan wawasan baru tentang kepolisian perbatasan selatan, di mana penangkapan migran telah meningkat ke level tertinggi 20 tahun terakhir dalam beberapa bulan terakhir, dengan beberapa penangkapan-penangkapan di sejumlah lokasi terpencil.

perbatasan as
Ilustrasi pasukan patroli berkuda di perbatasan Amerika Serikat. (Wikimedia Commons/U.S. Customs and Border Protection)

Dalam kasus di mana rekaman dapat digunakan sebagai bukti dalam kasus pidana, itu dapat disimpan hingga 75 tahun, menurut asesmen internal. Rekaman yang tidak memiliki nilai sebagai bukti akan dimusnahkan dalam waktu 180 hari.

Untuk mendukung program ini, CBP menganggarkan kontrak 13 juta dolar Amerika Serikat untuk melengkapi 3.800 agen patroli perbatasan dengan kamera tubuh, serta untuk menghubungkan kamera ke penyimpanan berbasis cloud sistem. Belum ada tanggapan dari CBP terkait hal ini.

Sebelumnya, CBP melakukan uji coba kecil kamera bodi pada tahun 2015, tetapi pada akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan penggunaannya saat itu. Penilaian agensi pada saat itu mengatakan kamera kemungkinan akan mengurangi penggunaan kekuatan fisik pada pekerjaan, tetapi menyebutkan sejumlah alasan untuk tidak mengadopsi perangkat, termasuk biaya dan moral agen.

Gil Kerlikowske, komisaris CBP pada saat itu mengatakan, pertimbangan lain adalah kamera 'tidak memiliki daya tahan yang baik' di lapangan, di mana kamera dapat terlempar ke semak-semak atau kotor dengan debu dan kotoran.

Untuk diketahui, penggunaan kamera tubuh menjadi lebih familiar sejak tahun 2015. Sementara, Departemen Kehakiman AS mengatakan pada bulan Juni, seluruh agen mereka akan diminta untuk memakai kamera saat menjalankan surat perintah penggeledahan dan penangkapan.

"Sekarang ada petugas polisi yang tidak mau turun ke jalan tanpa kamera tubuh mereka," sebut Kerlikowske, mendukung gagasan terkait pemakaian kamera tubuh.