Didesak Mundur, PM Malaysia Curhat: Saya Didorong Campuri Pengadilan, Bebaskan Individu yang Hadapi Tuduhan Korupsi
PM Malaysia Muhyiddin Yassin. (Twitter/@501Awani)

Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menentang tekanan untuk mengundurkan diri, seraya menyebut masih mempertahankan dukungan mayoritas di Parlemen Malaysia dan siap membuktikan klaimnya saat parlemen bersidang kembali bulan depan.

Mengutip Reuters, Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan televisi menyebut, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah setuju dirinya tetap berkuasa, sambil menunggu mosi tidak percaya kendati beberapa anggota koalisinya telah menarik dukungan.

Didampingi oleh sembilan anggota Parlemen Malaysia, termasuk Wakil Perdana Menteri dan politisi UMNO Ismail Sabri Yaakob, Muhyiddin mengatakan tidak ada pertanyaan tentang pengunduran dirinya.

"Saya telah memberi tahu raja, bahwa saya telah menerima sejumlah pernyataan dari anggota parlemen, yang meyakinkan saya masih memiliki kepercayaan mayoritas anggota parlemen saat ini," jelas Muhyiddin Yassin, Rabu 4 Agustus.

"Namun, saya sadar bahwa posisi saya sebagai Perdana Menteri terus dipertanyakan. Oleh karena itu, saya telah memberi tahu Raja bahwa saya akan menentukan legitimasi saya sebagai Perdana Menteri di Parlemen," sambungnya.

Sejak naik menduduki jabatan perdana menteri pada Maret 2020 lalu, Muhyiddin memerintah dengan keunggulan mayoritas yang tipis. Namun, Raja malaysia yang berpengaruh membantunya bertahan sampai sekarang, untuk menghindari kekacauan politik ketika Malaysia berjuang melawan lonjakan infeksi COVID-19 dan penurunan ekonomi dari beberapa penguncian.

Tekanan terhadapnya untuk mundur kembali meletus pekan lalu, setelah Raja Malaysia mengeluarkan teguran yang jarang terjadi atas langkah pemerintah untuk mencabut undang-undang darurat tanpa persetujuannya. Istana menyebut pencabutan itu bertentangan dengan konstitusi.

Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), blok terbesar dalam aliansi penguasa Muhyiddin mengatakan, ia telah kehilangan legitimasi setelah teguran itu dan beberapa anggota parlemen dari partai itu telah menulis surat kepada raja untuk menarik dukungan mereka. Sementara, Partai UMNO terpecah karena dukungannya untuk Muhyiddin.

Lebih jauh Muhyiddin mengatakan, gejolak politik dipicu oleh pihak-pihak tertentu yang tuntutannya ditolaknya, termasuk membebaskan individu yang menghadapi tuduhan korupsi.

"Ini termasuk mendorong saya untuk mencampuri urusan pengadilan, membebaskan beberapa orang yang diadili karena tindak pidana," ungkap Muhyiddin, meskipun dia tidak menyebutkan nama mereka. Belum ada komentar dari UMNO terkait hal ini.

Untuk diketahui, beberapa politisi UMNO menghadapi tuduhan korupsi, termasuk mantan perdana menteri Najib Razak dan presiden partai Ahmad Zahid Hamidi.

Najib dinyatakan bersalah tahun lalu dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara dalam kasus yang terkait dengan skandal 1MDB bernilai miliaran dolar. Dia telah membantah melakukan kesalahan dan telah mengajukan banding atas putusan tersebut. Sementara, Ahmad Zahid juga tengah menjalani sidang kasus korupsi. Keduanya termasuk di antara mereka yang menarik dukungan untuk Muhyiddin minggu ini.