Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Syarif menyebut Pemprov DKI akhirnya memberi jatah vaksinasi COVID-19 untuk keluarga anggota dewan.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria enggan memberikan jatah vaksin kepada keluarga parlemen Kebon Sirih tersebut. Namun, setelah dilobi oleh Ketua DPRD DKI, akhirnya jatah vaksin diberikan.

"Sudah diatasi sama Pak Ketua, koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Soal tanggal belum tahu. Kan lagi diukur stoknya," kata Syarif saat dihubungi, Jumat, 12 Maret.

Syarif menyebut, tiap anggota dewan mendapat jatah tiga orang untuk keluarganya. satu orang untuk istri/suami, dan untuk anak dibatasi dua orang.

Ia menjelaskan alasan mengapa DPRD ngotot ingin keluarganya divaksinasi. Pertama, ia melihat Anggota DPR RI bisa membawa keluarganya untuk mendapat jatah vaksin prioritas. Kedua, ada jatah Anggota DPRD yang dipakai karena tak bisa menerima suntikan baksin.

"Kenapa (keluarga DPRD) perlu, karena tidak semua anggota dewan bisa divaksin. Catatan saya ada 22 orang yang penyintas dan memiliki komorbid. Kan di DPR begitu, ada kelaurga. Masa kita kagak?" ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kembali menegaskan pihaknya menolak permintaan jatah vaksinasi keluarga anggota DPRD DKI. 

Menurut Riza, proses vaksinasi COVID-19 saat ini masih diperuntukkan bagi kelompok yang rentan terpapar, seperti tenaga kesehatan, lansia, hingga petugas pelayanan publik.

"Semunya mengajukan vasksin, boleh. Namun demikian, vaksin ini terbatas. Tentu kita harus memprioritaskan orang orang yang rentan," kata Riza.

Menurut Riza, keluarga DPRD bukan sasaran vaksin prioritas. Beda dengan anggota dewan itu sendiri, yang masuk dalam sasaran vaksinasi tahap dua yakni petugas pelayanan publik.

"Vaksinasi kita kan prioritasnya bukan keluarga. Prioritas adalah tenaga kesehatan, pedagang pasar, Dan petugas publik seperti supir bus, aparat keamanan, dan sebagainya," ujar dia.