JAKARTA - DPRD DKI meminta jatah vaksinasi COVID-19 untuk keluarganya kepada Dinas Kesehatan DKI. Namun, saat ini belum ada persetujuan untuk menyediakan jatah vaksin kepada keluarga anggota dewan.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku pihaknya tidak setuju jika keluarga dari 106 anggota DPRD DKI ikut divaksin.
Sebab, keluarga mereka bukan sasaran vaksin prioritas. Beda dengan anggota dewan yang masuk dalam sasaran vaksinasi tahap dua yakni petugas pelayanan publik.
"Iya (menolak usulan keluarga DPRD divaksin) dong. Vaksinasi kita kan prioritasnya bukan keluarga. Prioritas adalah tenaga kesehatan, pedagang pasar, Dan petugas publik seperti supir bus, aparat keamanan, dan sebagainya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Maret.
Menurut Riza, keluarga anggota dewan lebih baik menunggu jatah vaksinasi masyarakat umum. Saat ini, Riza meminta para keluarga tersebut untuk menaati protokol kesehatan dan lebih banyak beraktivitas di rumah.
"Keluarga kita lebih baik berada di rumah, karena tempat terbaik bagi seluruh warga adalah berada di rumah. Yang paling penting dan genting, itupun tetap menggunakan prokes," tutur Riza.
Seperti diketahui, seluruh anggota DPRD DKI mengikuti vaksinasi COVID-19 sejak Selasa, 2 Maret lalu. Namun, saat ini, hanya anggota dewan yang menerima suntikan vaksin.
Oleh sebab itu, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menyebut pihaknya menginginkan seluruh keluarga inti anggota dewan ikut mendapat jatah vaksinasi tahap dua untuk petugas pelayanan publik. Sebab, keluarga anggota DPR RI juga menerima vaksin.
"Kita baru mau minta (jatah vaksin keluarga anggota DPRD) ke Dinas Kesehatan. Satu keluarga lah, anak dan istri. Tapi sampai sekarang belum," kata Taufik.
Taufik menuturkan, pertimbangan anggota DPRD meminta jatah vaksin untuk keluarganya lantaran mereka memiliki satu lingkungan tempat tinggal yang sama.
"Saya kira gini, keluarga kita, kan tiap hari kita ketemu mereka. Kan, lingkungan kita masa enggak kita jagain. Lingkungan kita kan harus kita jagain dong. Yang salah apa?" ungkap Taufik.