Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kembali menegaskan pihaknya menolak permintaan jatah vaksinasi keluarga anggota DPRD DKI. 

Menurut Riza, proses vaksinasi COVID-19 saat ini masih diperuntukkan bagi kelompok yang rentan terpapar, seperti tenaga kesehatan, lansia, hingga petugas pelayanan publik.

"Semunya mengajukan vasksin, boleh. Namun demikian, vaksin ini terbatas. Tentu kita harus memprioritaskan orang orang yang rentan," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Maret.

Menurut Riza, keluarga DPRD bukan sasaran vaksin prioritas. Beda dengan anggota dewan itu sendiri, yang masuk dalam sasaran vaksinasi tahap dua yakni petugas pelayanan publik.

"Vaksinasi kita kan prioritasnya bukan keluarga. Prioritas adalah tenaga kesehatan, pedagang pasar, Dan petugas publik seperti supir bus, aparat keamanan, dan sebagainya," ujar dia.

Menurut Riza, keluarga anggota dewan lebih baik menunggu jatah vaksinasi masyarakat umum. Saat ini, Riza meminta para keluarga tersebut untuk menaati protokol kesehatan dan lebih banyak beraktivitas di rumah.

"Keluarga kita lebih baik berada di rumah, karena tempat terbaik bagi seluruh warga adalah berada di rumah. Yang paling penting dan genting, itupun tetap menggunakan prokes," tutur Riza.

Seperti diketahui, seluruh anggota DPRD DKI mengikuti vaksinasi COVID-19 sejak Selasa, 2 Maret lalu. Namun, saat ini, hanya anggota dewan yang menerima suntikan vaksin.

Oleh sebab itu, Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menyebut pihaknya menginginkan seluruh keluarga inti anggota dewan ikut mendapat jatah vaksinasi tahap dua untuk petugas pelayanan publik. Sebab, keluarga anggota DPR RI juga menerima vaksin.

"Kita baru mau minta (jatah vaksin keluarga anggota DPRD) ke Dinas Kesehatan.  Satu keluarga lah, anak dan istri. Tapi sampai sekarang belum," kata Taufik.

Taufik menuturkan, pertimbangan anggota DPRD meminta jatah vaksin untuk keluarganya lantaran mereka memiliki satu lingkungan tempat tinggal yang sama.

"Saya kira gini, keluarga kita, kan tiap hari kita ketemu mereka. Kan, lingkungan kita masa gak kita jagain. Lingkungan kita kan harus kita jagain dong. Yang salah apa?" ungkap Taufik