Bagikan:

JAKARTA - Genap setahun pandemi COVID-19 melanda Indonesia, pemerintah mengumumkan ada temuan kasus dengan varian baru berjenis B117 masuk ke Tanah Air. Tercatat, ada dua kasus COVID-19 B117 yang menularkan warga Karawang setelah pulang dari luar negeri. 

Strain baru virus corona ini berasal dari Inggris. Dikabarkan, varian baru COVID-19 tersebut menular lebih cepat dari jenis virus yang belum bermutasi.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut, hadirnya varian baru COVID-19 akan bisa menaikkan kembali angka kasus di Indonesia. 

Padahal, kasus aktif COVID-19 per hari ini sebesar 147.197. Angka ini sudah menurun dari dua pekan lalu sebesar 160.494 kasus aktif. Dicky berkaca pada lonjakan kasus di Inggris akibat virus jenis baru ini.

"Ketika pertama kali strain baru ditemukan di Inggris pada September 2020, kasus ini ditemukan ketika terjadi lockdown. Itu tren kenaikan kasusnya tetap meningkat dan infeksi penyebaran tetap terjadi padahal di tengah lockdown," kata Dicky kepada VOI, Kamis, 4 Maret.

Indonesia memang telah menerapkan screening berlapis terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri. Ketika baru tiba di bandara, pelaku perjalanan dilakukan tes swab ulang, sebelum akhirnya diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan.

Namun, kata Dicky kasus masih bisa lolos meskipun telah ada pemeriksaan dobel. Berkaca dari Australia, negara tersebut juga sempat kecolongan meskipun pengawasan terhadap pelaku perjalanan tinggi.

"Begitu harus 14 hari isolasi karantina kemudian pemeriksaan dari PCR yang positif dengan genomic sequencing-nya juga enggak cukup sekali sebetulnya. minimal dua kali tes lah," jelas Dicky.

Kronologi munculnya kasus COVID-19 varian baru

Awalnya, dua tenaga kerja Indonesia (TKI) wanita berinisial M dan A pulang dari Arab Saudi, menggunakan pesawat Qatar Airways. Kedatangan kedua TKI itu ke Indonesia menggunakan pesawat berbeda meski sama-sama mendarat di Bandara Soekarno Hatta. M mendarat pada 28 Januari 2021, sementara A mendarat 31 Januari 2021.

Keduanya telah diberikan tindakan tes swab PCR dengan hasil positif. Kemudian dilakukan isolasi di Jakarta. Dari uji whole genome sequencing diketahui mereka telah terpapar corona varian baru asal Inggris.

Saat ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkonfirmasi bahwa kasus COVID-19 varian baru yang menginfeksi warganya sudah memiliki hasil tes negatif. Namun mereka masih menjalani isolasi mandiri.

"Dua (kasus) itu per hari ini sudah negatif dari virus varian baru tapi masih isolasi di rumah masing-masing. Kita (Pemprov Jawa Barat) masih belum yakin (tidak menularkan). Jadi kita lakukan tambahan isolasi," kata Ridwan Kamil.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Kang Emil meminta kepada Bupati Karawang, Dandim, dan Kapolres Metro Karawang untuk meningkatkan penelusuran kontak terhadap dua kasus varian baru ini.

"Jangan sampai kecolongan membesar dan kita akhirnya tidak bisa mengendalikan. Mumpung baru kecil, dan mungkin juga bisa ada hal lain untuk segera kita deteksi. Kita tahu kalau sudah telat, harga teearment-nya itu sangat mahal sekali," ujarnya.