Varian Baru COVID-19 Masuk ke Indonesia, Pemerintah Segera Melacak
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito membenarkan adanya varian baru COVID-19 di Indonesia. Pemerintah akan melakukan penelusuran terhadap kontak erat dengan tujuan mencegah terjadinya perluasan penyebaran.

"Adanya temuan ini akan ditindaklanjuti dengan penelusuran segera dari kasus positif tersebut untuk mencegah meluasnya penyebaran. Saat ini, petugas di pintu kedatangan serta berbagai unsur yang terlibat bersama Satgas COVID-19 akan terus melakukan monitoring terhadap implementasi di lapangan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 2 Maret.

Terkait wilayah penyebaran virus COVID mutasi baru dengan sebutan B117 tersebut, Wiku belum menyebutkannya. Namun, yang pasti, kata dia pemerintah akan melakukan tindakan yang perlu dilakukan bahkan jika perlu, aturan juga akan diubah.

"Pemerintah akan berusaha adaptif dengan situasi dan kondisi yang ada termasuk perubahan kebijakan jika diperlukan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengonfirmasi hari ini ditemukan kasus varian baru COVID-19 di Indonesia. Varian baru COVID-19 yang bermutasi itu diberi nama "VUI-202012/01" atau B117.

"Kalau satu tahun lalu kita menemukan kasus 01 dan kasus 02 COVID-19, tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu satu tahun hari ini kita menemukan mutasi G117 di Indonesia. Ini baru tadi malam ditemukan dua kasus," kata Dante dalam tayangan Youtube Kemenristek/BRIN, Selasa, 2 Maret.

Dia menuturkan, munculnya strain virus corona baru yang sudah masuk ke Indonesia mengartikan tantangan pandemi semakin berat. 

Tantangan baru yang dihadapi, kata Dante adalah upaya mengembangkan proses-proses riset yang semakin cepat, model-model penanganan yang lebih baik, dan studi epidemiologis secara analitik.

"Proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita. Mudah-mudahan kolaborasi yang kita kerjakan dari masyarakat, Kementerian Kesehatan dan Kemenristek /BRIN itu akan membuat hal positif yang akan membuat kita keluar dari pandem ini, masuk di dalam satu lingkup endemik, dan kalau kita mungkin kita akan memasuki eradikasi," jelas dia.