JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri resmi menutup proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Rusdianto mengatakan, berdasarkan data manifes penumpang masih ada ada tiga orang yang belum teridentifikasi.
"Pada hari ini Selasa 2 Maret 2021 pukul 13.50 WIB operasi SJ-182 secara resmi dinyatakan ditutup," kata Rusdianto kepada wartawan, Kamis, 2 Maret.
Tiga korban itu antara lain, Arkana Nadi Wahyu berusia 7 bulan, Dania, 2 tahun, dan Panca Widya Nursanti yang berusia 46 tahun.
Penutupan proses identifikasi dilakukan karena seluruh sampel yang ditemukan sudah rampung diperiksa. Dengan total 744 sampel, terdiri dari 174 sampel antemortem dan 570 lainnya sampel posmortem.
"Kami lakukan rekonsiliasi selama operasi DVI SJ 182 sejak 9 Januari 2021 sampai saat ini telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi sebanyak 15 kali dan berhasil mengidentifikasi jenazah sejumlah 59 jenazah terdiri dari 30 laki-laki dan 29 perempuan dengan presentase 95,2 persen," kata dia.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020.
Selanjutnya, otoritas memberikan kepastian jika pesawat itu jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Total pesawat tersebut mengangkut 62 orang di antaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.