Bagikan:

SURABAYA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, berharap Surabaya jadi pilot project zero kematian ibu dan anak (stunting). Hasto optimistis Surabaya bisa merealisasikannya karena dukungannya sangat kuat, dibanding kabupaten lainnya di Indonesia.

"Makanya saya optimis Surabaya bisa menjadi contoh dan pilot project untuk zero kematian ibu," kata Hasto, usai menemui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Jumat, 12 Maret.

Hasto menyebut baru kepala daerah Surabaya yang berani menarget zero stunting dan kematian ibu. Padahal, kata Hasto, banyak kepala daerah yang mengaku berat untuk zero stunting dan kematian ibu. 

"Baru Pak Wali Kota Surabaya ini yang mengatakan seperti itu. Yang lainnya banyak yang merasa berat untuk bisa zero kematian ibu," katanya.

Maka itu, Hasto berharap daerah lainnya bisa mencontoh Surabaya yang menarget zero stunting. Sebab, kata dia, derajat kesehatan bangsa ini ditentukan oleh angka kematian ibu, dan angka kematian anak. Jika stuntingnya bagus, otomatis derajat kesehatan bangsa ini meningkat.

"Jadi, WHO itu kan sebetulnya melihat Indonesia dari angka kematian ibu dan anak. Makanya, program Pak Wali ini sudah segaris dengan yang dicita-citakan bangsa atau Pak Presiden," ujar Hasto.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan wilayahnya zero stunting dan kematian ibu dan anak. Mengatasi stunting adalah salah satu program unggulan Eri untuk mendukung program Presiden Joko Widodo, menurunkan angka stunting dan angka kematian ibu dan anak.

"Insyallah penurunan bayi stunting dan angka kematian ibu dan anak itu menjadi program yang terpenting di Surabaya, seperti yang disampaikan Presiden untuk menurunkan angka stunting dan kematian ibu dan anak. Jadi, kami tidak hanya ingin menurunkan, tapi kami harus zero," papar Eri.

Untuk merealisasikannya, Eri memastikan tindaklanjut arahan  BKKBN, mulai dari perhitungan dan langkah yang dilakukan. Eri juga berharap Pemkot Surabaya bisa menjadi satu bagian dengan BKKBN.

"Sehingga apa yang diinginkan oleh Presiden bisa kami wujudkan di Surabaya, dengan zero stunting dan kematian ibu dan anak, tentu dengan arahan dan bimbingan dari BKKBN," ujarnya.

Eri mengklaim banyak program dan pendampingan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, untuk mengatasi stunting dan angka kematian ibu dan anak ini. Namun, Eri tidak menyebut program apa yang dimaksud.

"Ke depannya kader-kader dan PKK yang akan mendampingi ibu hamil di setiap RW. Jadi kita akan gerakkan mereka untuk mendampingi ibu-ibu hamil," katanya.