JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan perombakan besar-besaran susunan pejabat eselon I di Kementerian Keuangan. Ia memutuskan untuk mengganti Dirjen Anggaran Askolani dan menunjuk Isa Rachmatarwata menjadi penggantinya.
Sebelumnya, Isa adalah direktur jenderal kekayaan negara. Sementara, Askolani ditunjuk untuk menjadi Direktur Jenderal Bea dan Cukai menggantikan Heru Pambudi. Kemudian, Heru dirotasi menjadi sekretaris jenderal kementerian Keuangan menggantikan Hadiyanto.
Adapun susunan perombakan pejabat eselon I Kementerian Keuangan antara lain meliputi:
1. Askolani menjadi Dirjen Bea dan Cukai
2. Heru Pambudi menjadi Sekjen
3. Isa Rachmatarwata menjadi Dirjen Anggaran
4. Rio Silaban menjadi Dirjen Kekayaan Negara
5. Hadiyanto menjadi Dirjen Perbendaharaan
6. Andin Hadiyanto menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)
Sri Mulyani mengatakan perombakan dilakukan di tengah upaya Kementerian Keuangan mempercepat pemulihan ekonomi nasional serta menjaga kesehatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam jangka menengah.
Lebih lanjut, Menkeu Sri Mulyani berujar, tugas yang saling berlawanan namun harus dilaksanakan secara seimbang dan tepat waktu serta tepat ukuran.
"Terima kasih kepada seluruh pejabat yang hari ini dilantik atas dedikasi dan kontribusi atas keseluruhan bakti mereka kepada negara dalam Kemenkeu. Apa yang kalian lakukan kepada Kemenkeu merupakan arti yang luar biasa selama ini," tuturnya dalam sambutan pelantikan pejabat eselon I Kemenkeu, Jumat, 12 Maret.
BACA JUGA:
Sri Mulyani berharap seluruh pejabat yang baru dilantik dapat langsung bekerja menyesuaikan dengan posisi baru yang ditempati. Sebab, para pejabata baru ini akan menghadapi sejumlah tantangan baru di dalam pos pekerjaan yang baru. Apalagi, semuanya dilakukan semasa pandemi COVID-19.
"Saya ingin kita semua memahami berbagai tantangan dan sekaligu tanggung jawab yang harus diemban dalam lingkungan Kemnkeu. Kita saat ini masih dan sedang menghadapi pandemi meskipun ada harapan baru dengan adanya vaksin dan penularan yang turun, namun ini tidak alasan bagi kita untuk terlena," katanya.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) bagi para pejabat baru, baik dalam jangka menengah atau panjang, mulai dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), persiapan sebagai tuan rumah G20, dan krisis perubahan iklim dalam jangka panjang.
"Kita akan menjadi tuan rumah G20 itu artinya berbagai langkah dan aktivitas di Kemenkeu bersama dengan BI dan kementrian lembaga yang lain akan meningkat untuk persiapannya," ucapnya.