Bagikan:

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkisah tentang sekolah partai yang digelar PDI Perjuangan, yang pernah diikuti saat dicalonkan sebagai calon wali kota Surabaya pada 2020 lalu.

"Sejak awal mendapat amanah berikhtiar maju sebagai calon wali kota, kami mendapat penggodokan serius. Mengikuti sekolah calon kepala daerah yang digelar DPP PDI Perjuangan, dengan materi mendalam tentang ideologi bangsa, praktik inovasi kebijakan publik, anti intoleransi, dan sebagainya," kata Eri Cahyadi, Senin, 10 Januari. 

Dari sekolah partai itu, Eri Cahyadi mengaku terinspirasi untuk menjalankan berbagai program kerakyatan di Kota Surabaya. Di antaranya seperti pendidikan-kesehatan gratis, beasiswa, seragam-sepatu gratis untuk pelajar, distribusi makanan gratis untuk warga miskin, kerja menuju zero stunting, pengembangan ruang terbuka hijau. 

"Lalu pelayanan berbasis smart city, pengembangan infrastruktur kota, dukungan seni-budaya, dan sebagainya tidak terlepas dari prinsip kerja kerakyatan yang ditanamkan PDI Perjuangan," ujarnya.

Dia pun menuliskan ucapan selamat ulang tahun untuk partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut. "Selamat ulang tahun, PDI Perjuangan yang ke-49! Bangunlah Jiwa dan Badannya untuk Indonesia Raya!," tulis Eri Cahyadi.

Eri memungkasi unggahan media sosialnya dengan menulis deretan kalimat berima. "Pidato Bung Karno begitu membahana. "Indonesia Menggugat" imperialisme yang merajalela. Ibu Mega dan PDI Perjuangan selalu bekerja. Siapa lagi kalau bukan untuk Indonesia Raya," tulisnya.

Dalam unggahan media sosialnya, Eri memasang foto ketika dia mengikuti sekolah partai yang digelar PDIP, ziarah ke makam Bung Karno, dan koordinasi dengan DPC PDIP Surabaya.

Eri Cahyadi pada rangkaian ulang tahun PDIP ini juga tampak hadir mengikuti upacara yang digelar di kantor PDIP Surabaya, Jalan Setail. Eri mengikuti upacara dari awal hingga akhir, lalu memotong tumpeng dan menyimak pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara virtual.

"Hari ini, di momen ulang tahun ini, semangat kita sebagai kader harus semakin berkobar, yaitu semangat pengabdian membantu masyarakat. Kader PDI Perjuangan tidak boleh hanya berteori saja, tetapi bergerak dalam praktik nyata membantu rakyat," ujar Eri.

"Apa praktiknya? Membantu warga yang kesulitan. Ada anak kesulitan mengakses pendidikan, kawal dan bantu. Ada balita stunting, dampingi sampai perkembangannya ideal. Ada UMKM butuh pengembangan, dampingi. Kolaborasikan semua, kita saling bantu-membantu demi kemaslahatan umat," kata Eri Cahyadi.