SURABAYA - Bakal calon wali kota Surabaya, Eri Cahyadi mengemasi barang-barang miliknya usai mengundurkan dari posisi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Pemkot Surabaya. Besok Eri Cahyadi bersama Armuji akan mendaftarkan pencalonan di Pilkada Surabaya ke KPU.
"Saya harus komitmen karena sudah mundur dari ASN, maka secepatnya saya harus menanggalkan semua fasilitas negara yang saya pakai. Semakin cepat semakin baik karena saya tak ingin dianggap menggunakan fasilitas rakyat untuk kepentingan politik," kata Eri Cahyadi kepada wartawan di Surabaya.
Rencananya Eri-Armuji yang diusung PDI Perjuangan ini akan mendaftarkan pencalonan ke KPU Surabaya pada pukul 14.00 WIB, Jumat, 4 September.
"Kita menugaskan Pak Whisnu (Whisnu Sakti Buana) untuk mendampingi DPC PDIP Kota Surabaya, mengantarkan pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota yang diusung oleh PDIP ke KPU," kata Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi, Kamis, 3 September.
BACA JUGA:
Ketua DPRD Jatim itu mengatakan pihaknya sengaja menugaskan Whisnu mendampingi Eri-Armuji ke KPU, mewakili DPD PDIP Jatim.
"Saya sudah konfirmasi ke Mas Whisnu, dan siap untuk mendampingi pendaftaran ke KPU besok," kata Kusnadi.
Kusnadi memastikan kader PDIP di Surabaya solid memenangkan Eri-Armuji. Apalagi Whisnu sebelumnya memastikan mematuhi keputusan Megawati Soekarnoputri dalam pencalonan Pilkada Surabaya.
"Ini menunjukkan bahwa PDIP di Surabaya solid, untuk proses pemenangan Pilkada di Surabaya," kata Kusnadi.
Mengenai pencalonan Eri-Armuji, Megawati meminta kadernya solid. Megawati mengancam bakal memberi sanksi bagi yang tidak menaati keputusan partai.
“Saya hanya bilang konsolidasikan partai, makanya saya tadi bilang awas Surabaya, siapa yang bermain melawan saya. Ingat Surabaya,” perintah Megawati.