Debat Pilkada Surabaya: Eri-Armudji Janji BPJS Gratis untuk Semua Warga Surabaya
Debat Pilkada Surabaya (Youtube KPU Surabaya)

Bagikan:

SURABAYA - Pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada Surabaya Eri Cahyadi-Armudji berjanji akan menggratiskan BPJS kesehatan. Program ini dijanjikan berlaku bagi semua warga Surabaya dengan realisasi dalam 100 hari kerja pertama bila terpilih di Pilkada Surabaya.

“Untuk kesehatan kami pastikan seluruh warga Surabaya akan menerima pengobatan gratis melalui BPJS,” kata calon wali kota Eri Cahyadi dalam debat Pilkada Surabaya yang disiarkan Youtube KPU Surabaya, Rabu, 18 November. 

Janji ini ditegaskan oleh calon wakil wali kota Surabaya Armudji. Menurutnya, program kesehatan harus menjadi tanggungjawab penuh Kota Surabaya. 

“Yang lebih penting lagi BPJS bagi warga Kota Surabaya adalah gratis. Pemerintah kota akan membebaskan dan bertanggungjawab atas kesehatan di Surabaya, kaum lansia, anakanak semuanya mendapat BPJS gratis. Ini tanggungjawab kami merealisasikan 100 hari kerja,” kata Armudji dalam debat Pilkada Surabaya. 

Sementara itu, calon wakil wali kota pasangan Machfud Arifin, Mujiaman mempertanyakan soal stunting di Kota Surabaya. Data yang disebutkan Mujiaman menunjukkan angka stunting masih tinggi.

“Stunting masih ada. Di kesempatan RT (Eri Cahyadi) selalu (bicara) stunting Surabaya nol. Di websitenya 15 ribu, apa yang bapak lakukan untuk itu?” tanya Mujiaman.

Sedangkan paslon nomor urut 2 ditegaskan Mujiaman akan memastikan penanganan stunting dengan mengawali program lewat pendampingan ibu hamil di Surabaya. 

“Kita pastikan pendampingan ibu hamil di Surabaya,” kata Mujiaman.

Selain itu data soal pernikahan di bawah umur ikut disinggung Mujiaman. Menurutnya ada sekitar 14 ribu pernikahan di bawah umur.

“Bukan kita larang, tapi 14 ribu kita dampingi, kita pastikan agar kesehatan reproduksinya baik,” ujar Mujiaman.

Soal stunting yang disinggung Mujiaman, calon walkot Eri Cahyadi berbicara data berbeda. Menurutnya per September 2020, ada 7 ribu persoalan stunting. 

“Ada ketika 4 bulan (bayi) baru masuk (stunting). Tapi tanggungjawab Kota Surabaya, saya pastikan kader posyandu di Surabaya. Itu kekuatan kota Surabaya, pemimpin sejati RT, RW,  LPMK (lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan) ketika mereka turunm tidak ada nama konsultan, tidak ada namanya survei. Ketika kader bekerja dari hatinya membuat laporan, ini (stunting pada usia) 4 bulan, 0 bulan, Surabaya tidak ada stunting,” kata Eri Cahyadi yang diusung PDIP di Pilkada Surabaya.