JAKARTA - Rusia dan Korea Utara akan segera memulai pembangunan jembatan jalan di atas Sungai Tumen antara kedua negara, kata Duta Besar Rusia untuk Pyongyang seperti dikutip oleh kantor berita negara RIA.
Jembatan tersebut disetujui selama kunjungan Presiden Vladimir Putin ke Korea Utara pada tahun 2024, ketika kedua negara menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif.
Jembatan jalan tersebut akan dibangun di dekat jembatan rel "Jembatan Persahabatan" yang sudah ada yang diresmikan pada tahun 1959 setelah perang Korea.
Sebuah jembatan kayu kuno digunakan untuk melintasi perbatasan pada awal abad ke-20 tetapi hancur, menurut media Rusia.
"Pembangunan jembatan belum dimulai," kata Duta Besar Rusia untuk Korea Utara Alexander Matsegora kepada RIA, dikutip dari Reuters 27 Maret.
"Para pihak sedang melakukan pekerjaan persiapan, menyelesaikan dokumentasi desain, membentuk kru konstruksi dan kolom peralatan," katanya.
Nantinya, jembatan jalan raya, yang telah dibahas selama bertahun-tahun, akan memiliki panjang 850 meter (2.789 kaki) dan terhubung dengan sistem jalan raya Rusia.
Perusahaan analisis citra satelit Korea Selatan, SI Analytics, mengatakan dalam laporannya pada tanggal 5 Maret, pekerjaan pada fondasi jembatan dan jaringan jalan tampaknya telah dimulai.
BACA JUGA:
"Dengan pembangunan jembatan yang cepat ini setelah jaringan rel yang ada, satu-satunya jalur antara Korea Utara dan Rusia, peningkatan tajam dalam pertukaran ekonomi, sosial, dan militer diantisipasi," kata laporan itu.
"Hal ini berpotensi menyebabkan erosi bertahap terhadap efektivitas sanksi internasional terhadap Korea Utara dan Rusia," tambahnya.