Debat Pilkada Surabaya: Kode Tangan Eri Cahyadi ke Armudji yang Baru Bicara 30 Detik, Terdengar Bisik-bisik
Tangkapan layar Youtube TV9 Official

Bagikan:

SURABAYA - Entah apa maksudnya, tiba-tiba calon wali kota Surabaya nomor urut 1 Eri Cahyadi memberikan kode tangan ke pasangannya Armudji saat debat Pilkada Surabaya. Eri bahkan sempat berbisik ‘pertanyannya’ saat Armudji berbicara program kerja. 

Kondisi ini terjadi saat calon wakil wali kota Surabaya Armudji menjawab pertanyaan panelis soal pembangunan SDM Surabaya dengan sinergi termasuk DPRD dikaitkan dengan kondisi politik, budaya dan demokrasi. 

“SDM untuk pemerintah yang kami pimpin secara profesional. Kami tidak akan membedakan satu lain,” kata Armudji dalam debat Pilkada Surabaya yang disiarkan secara live streaming, Sabtu, 5 Desember.

Saat itu, Eri Cahyadi sudah memberi kode dengan tangan kiri yang tertangkap jelas oleh kamera. Eri juga membisikan kata ‘pertanyaannya’ ke Armudji.

Armudji tetap berbicara. Dia menegaskan komitmen membangun pemerintah profesional dengan lelang jabatan.

“Akan kami lakukan supaya mendapatkan hal yang sama,” kata Armudji.

Eri Cahyadi langsung mengambil alih panggung debat. Dia menyebut ada kultur yang berbeda di Surabaya yang mesti direspons dengan pendekatan. 

“Bagaimana pendekatan itu dilakukan ketika akan melelang (jabatan ASN), budayanya berbeda, sifatnya berbeda. Ini jenengan (kamu/MA-Mujiaman) lakukan, disampaikan ASN, disampaikan Pak Armudji ada lelang jabatan, yang pasti apa itu tidak membedakan SARA.Tapi ketika budayanya banyak, pendekatan budaya arekyna seperti apa yang harus dilakukan untuk menuju yang jenengan (MA-Mujiaman) sampaikan,” ujar Eri Cahyadi.

Waktu tersisa 30 detik setelah Eri berbicara. Setelahnya terdengar suara ‘salah persepsi’ entah dari mana asalnya. Yang pasti pada segmen ini, masing-masing pasangan calon diberi kesempatan memilih amplop berisi pertanyaan dari panelis debat. Setelahnya kedua pasangan calon memberikan pemaparan dan belum masuk segmen tanya jawab.  

Kembali ke topik pertanyaan panelis, paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman menegaskan visi misi Surabaya maju dengan reformasi birokrasi. Pemerintah harus transparan, akuntabel, bebas dari KKN. 

“Ini yang akan kita lakukan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada warga Surabaya. Kami akan melakukan pembinaan terhadap ASN bagaimana melakukan pelayanan terbaik kepada warga. Dengan memberikan pendidikan dan pelatihan, kami tidak akan like and dislike atau kami melakukan anak emas dan anak tiri. Kami berdasarkan merit system kepada ASN,” tegas Machfud Arifin.

Sementara itu, Mujiaman, calon wakil wali kota Surabaya menyebut perbedaan partai pendukung harus disudahi ketika Pilkada Surabaya sudah selesai. 

“Perbedaan partai pendukung akan kita rangkul bersama-sama untuk menciptakan satu faksi Surabaya. Kita akan melayani masyarakat dari DPRD (yang) ujungnya kesejahteraan masyarakat,” kata dia.