Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan partainya mengusung Eri Cahyadi-Armuji sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya. Terpilihnya dua orang tersebut, kata dia, sudah dipertimbangkan secara matang oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hasto, keputusan memilih Eri yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini diambil karena dia merupakan sosok yang telah bekerja sama dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Ini juga menunjukkan bagaimana proses kaderisasi kepemimpinan dilakukan dengan baik oleh Ibu Tri Rismaharini," kata Hasto dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring, Rabu, 2 September.

Sedangkan Armuji, sambungnya, dipilih PDIP karena merupakan kader internal partai. Dia telah terdidik dengan mekanisme partai dari urutan paling bawah yaitu anak ranting hingga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Surabaya.

"Sehingga Mas Armuji dengan pemahamannya terhadap aspek-aspek legislasi anggaran dan juga pengawasan serta representasinya akan menjadi mitra yang baik, yang saling memperkuat kepemimpinan Mas Eri," ujarnya.

Terkait posisi Eri yang merupakan Kepala Bappeko dan berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN), Hasto menyebut hal ini tak akan menjadi masalah. 

Sebab, dia mendapat informasi, Eri telah mempersiapkan dirinya untuk menjadi calon pengganti Risma dan tentunya partainya akan memastikan dia mengikuti aturan yang berlaku termasuk untuk mundur dari jabatannya.

"Jadi ini adalah pasangan terbaik dan PDIP memiliki 15 kursi. Dan dengan dukungan masyarakat serta keberhasilan Ibu Risma, ini menjadi modal sosial yang jauh lebih penting daripada modal kapital," jelasnya.

"Sehingga kami meyakini bahwa pasangan ini akan mampu mendapat kepercayaan masyarakat Surabaya tapi kami tidak boleh lengah," imbuh Hasto.

PDIP resmi mengusung pasangan Eri Cahyadi-Armuji di Pemilihan Wali Kota Surabaya 2020. 

"Rekomendasi Kota Surabaya diberikan kepada Eri Cahyadi dengan Armuji sebagai calon wali kota dan wakil wali kota periode 2020-2025. Merdeka," kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani membacakan rekomendasi secara daring, Rabu, 2 September.

Puan meminta agar DPD PDIP Jawa Timur dan DPC Kota Surabaya untuk segera melakukan konsolidasi. Tujuannya, agar partai berlambang banteng moncong putih itu bisa kembali memenangkan Pilkada Surabaya.

"Seluruh jajaran DPD PDIP Jawa Timur dan DPC Kota Surabaya bisa mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan seluruh jajaran partai untuk bisa kembali memenangkan Kota Surabaya," tegasnya.