SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memantau pelaksanaan donor plasma konvalesen dan vaksinasi COVID-19 di hari pertama kerjanya.
Eri mengatakan di hari pertamanya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya langsung tancap gas. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melihat pelaksanaan donor plasma di PMI Surabaya dan vaksinasi di rumah sakit maupun Puskesmas.
"Insyaallah langsung tancap gas, karena sebelumnya sudah seperti itu. Saya berharap apa yang dilakukan Pemkot Surabaya bisa dirasakan manfaatnya," katanya dikutip Antara, Sabtu, 27 Februari.
Setelah itu, Eri menuju Pemkot Surabaya untuk melakukan koordinasi dengan jajaran di lingkungan pemkot setempat.
Sementara pada Senin, 1 Maret, Eri akan bertemu dengan para pejabat Pemkot Surabaya guna membahas strategi apa yang akan dilakukan selama pandemi COVID-19.
Dia menjelaskan program prioritas yang akan segera dilakukan, salah satunya dalam mengatasi pandemi COVID-19. Oleh karena itu, llKampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yang sudah ada selama ini, akan dilihat lagi pergerakannya per RW.
"Seluruh masyarakat harus menjadi bagian dari Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, karena nanti juga beberapa kader Insya Allah akan menjadi bagian dari kampung tangguh itu," kata dia.
Dia akan mendata semua keluarga di Kota Surabaya, semua data itu akan digunakan untuk kepentingan bantuan. Dalam data itu, harus diketahui dalam satu keluarga itu pendapatannya berapa setiap keluarga, siapa di dalam keluarga itu yang butuh pekerjaan.
"Itu yang akan kita carikan, sehingga ekonominya bisa berputar," ujarnya.
BACA JUGA:
Menurut Eri, salah satu cara supaya perekonomian terus berputar maka harus dilakukan bersama-sama dengan UMKM di Surabaya. Ia mencontohkan apabila harus menggunakan batik, berarti harus beli batik di UMKM.
"Nanti Insya Allah kalau pemkot ada rapat-rapat, makanan dan kuenya langsung beli dari UMKM. Nanti juga kalau rumah sakit dan puskesmas butuh sprei, jahitnya harus dilakukan oleh UMKM binaan," katanya.
Makanya, nanti ke depannya akan didata masing-masing keluarga ini pendapatannya berapa, siapa yang belum bekerja dan sebagainya, sehingga fokusnya bagaimana bisa menggerakkan ekonomi di masing-masing keluarga.
"Kita bersama, baik eksekutif dan legislatif serta semua stakeholder dan masyarakat hanya satu tujuannya, yaitu bagaimana bisa mengatasi pandemi COVID-19 ini," katanya.