SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memiliki strategi mewujudkan Kota Pahlawan, Jawa Timur, masuk zona kuning COVID-19 dalam waktu satu bulan.
"Kesejahteraan umat adalah tujuan utama kami maupun Forkopimda," kata Wali Kota Eri Cahyadi dikutip Antara, Selasa, 17 Agustus.
Strategi agar Surabaya zona kuning COVID-19 di antaranyapeningkatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment), kemudian menekan angka pasien yang terpapar termasuk yang meninggal dunia akibat COVID-19.
"Insyaallah hari ini dari 3 ribu yang melakukan isolasi, kemarin yang baru ada 50 orang yang masuk isolasi terpadu. Itulah kekuatan gotong-royong kita yang membuat Surabaya segera menjadi zona oranye dan berjalan ke kuning dan zona hijau," ujarnya.
Menurut Eri Cahyadi, setelah kondisi Surabaya semakin baik, maka perekonomian pun akan bergerak demi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggelar vaksinasi COVID-19 secara massal di sejumlah lokasi dalam rangka menuju kekebalan kelompok.
Perjalanan vaksinasi di Kota Pahlawan, lanjut dia, mulai dari vaksinasi khusus tenaga kesehatan (nakes), lanjut usia (lansia), lalu menyasar di berbagai kalangan, pelaksanaan vaksinasi massal di Gelora 10 November hingga serbuan vaksinasi yang dihelat di puluhan lokasi secara serentak.
"Yang terbaru, kemarin (16/8) pemkot bersama dengan Polrestabes Surabaya meluncurkan Mobil Respons Cepat Vaksinasi Keliling Polrestabes Surabaya," ujarnya.
Eri mengatakan saat ini Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah menjadi satu bagian dalam upaya percepatan vaksinasi COVID-19. Alhasil, dari gotong-royong itu, dalam sehari Surabaya pernah mencapai 50 ribu orang yang mendapatkan vaksin.
"Itu bisa dilakukan karena kami tidak sendirian. Ini merupakan hasil kerja keras dan kehebatan warga. Bukan hanya pemerintah atau wali kotanya saja," katanya.
BACA JUGA:
Tak hanya itu, percepatan vaksinasi ini terus digencarkan berkat dukungan masyarakat Kota Surabaya melalui Program Surabaya Memanggil.
Bahkan, dari program yang diinisiasinya itu, Wali Kota Eri takjub melihat respons yang dinilainya luar biasa. Menurutnya, ada sekitar dua ribu relawan yang bergabung. Selain itu warga dan seluruh stakeholder pun juga ikut membantu dalam bentuk bantuan yang tak henti mengalir sampai saat ini.
"Beberapa waktu lalu, ada pengusaha yang memberikan dana senilai Rp2 miliar," katanya.