DPRD Ragukan Pembuatan Sumur Resapan: Kalau Efektif Seharusnya Tidak Banjir
Gedung DPRD DKI Jakarta (VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI melanjutkan program pembuatan drainase vertikal atau sumur resapan pada tahun ini sampai tahun 2022. Klaimnya, sumur resapan efektif mengurangi dampak banjir.

Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah meragukan efektivitas pembuatan sumur resapan yang telah dibuat di DKI. Sebab, jika program tersebut efektif, maka banjir tidak akan terjadi.

"Sudin Sumber Daya Air Jakarta Selatan mengafakan kepada kami sumur resapan itu efektif. Tapi, seharusnya efektif itu bila tidak terjadi banjir. Nah, kalau efektif tapi banjir kan sama saja bohong," kata Ida di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 22 Februari.

Padahal, kata Ida, anggaran pembuatan sumur resapan dalam anggaran pembangunan dan belanja daerah (APBD) DKI tahun 2021 mencapai Rp400 miliar.

Karena itu, Ida menganggap perlu ada evaluasi penanganan banjir, mengingat sejumlah titik di Jakarta terendam banjir dan telah menjadi sorotan beberapa hari terakhir.

“Itu tidak bisa buat main-main, ini tidak bisa buat panggung kepentingan pribadi, tapi ini untuk dikerjakan agar rakyat bisa merasakan pengurangan banjir ada di DKI. Jadi, tidak cukup berbicara saja. Harus ada action," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Juaini Yusuf menyebut pihaknya memiliki target membangun 300 ribu drainase vertikal atau sumur resapan mulai tahun 2021 sampai masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berakhir di tahun 2022.

"Kalau 2021 sampai 2022, rencana kita tinggal 300ribu titik dengan anggaran Rp400 miliar itu yang akan kita mulai di tahun ini," kata Juaini.

Menurut Juaini, keberadaan sumur resapan  sangat efektif mencegah banjir. "Ada beberapa kasus di lokasi yang selama ini sering terjadi genanangan, karena ada sumur resapan, air itu hilang itu lari ke sumur resapan itu," ujar Juaini.

Tapi, Sumur resapan yang dibuat sampai akhir tahun 2020 belum mencapai target sebanyak 5.000 titik. Hingga 31 Desember 2020, telah tersedia 2.974 titik drainase vertikal di 777 lokasi, seperti di RPTRA, Gedung Pemda, Sekolah, Taman Kota, dan Masjid.