Astronaut Crew Dragon Nyaris Celaka Gegara Sampah Luar Angkasa
Ilustrasi sampah luar angkasa (dok. MIT)

Bagikan:

JAKARTA - Sampah tidak hanya menjadi masalah di Bumi, di antariksa pun sampah juga turut berpotensi membahayakan segala aktivitas yang dilakukan, termasuk menghilangkan nyawa astronot.

Puing-puing sampah antariksa ini merupakan ancaman serius bagi semua jenis pesawat ruang angkasa, termasuk satelit, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), bahkan kapsul yang membawa astronot ke luar angkasa.

Sebenarnya, sampah antariksa ini berasal dari setiap satelit yang mati di orbit, maka komponen roket akan dibuang dan menjadi sampah yang mengorbit Bumi.

Diwartakan BGR, belum lama ini, sampah antariksa hampir saja mengenai kapsul Crew Dragon yang membawa empat astronot NASA dari Bumi ke ISS. Peristiwa tersebut bermula beberapa jam setelah peluncuran kapsul.

Para kru diminta untuk menggunakan peralatan keamanan dan mengamankan diri di kursi jika terjadi keadaan darurat. Benar saja, delapan jam setelah penerbangan, kontrol misi memberi tahu awak tentang kemungkinan tabrakan dengan sampah antariksa.

"Kami telah mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kerusakan karena jarak sampah antariksa yang cukup dekat dengan kapsul," ungkap pihak SpaceX Sarah Gilles kepada kru di pesawat ruang angkasa.

Tak menunggu lama, Gilles langsung memperingatkan para kru untuk mengenakan setelan keamanan dan mengamankan diri di kursi.

Perlu diketahui, mengenakan pakaian bertekanan akan memastikan kru dapat bertahan hidup jika tabrakan terjadi dan menyebabkan penurunan tekanan oksigen. Maka tim langsung diminta untuk berhenti melakukan manuver untuk menghindari tabrakan. Beruntungnya, para kru sudah berada di ISS dalam keadaan aman saat ini.

Sebagai informasi, menemukan puing-puing sampah antariksa dengan ukuran besar biasanya cukup mudah. Namun, satelit yang mati dan puing-puing lainnya sering bertabrakan satu sama lain, di orbit yang menciptakan potongan-potongan kecil sampah antariksa yang bergerak dengan kecepatan tinggi dan tidak bisa dilacak.

Lebih parahnya, serpihan yang relatif kecil dapat menusuk dinding pesawat ruang angkasa dan menyebabkan depressurization atau kerusakan serius pada satu, bahkan lebih banyak lagi komponen.