JAKARTA - Perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, berhasil memenangkan tender senilai 2,9 dolar AS atau setara Rp43 triliun untuk mengembangkan wahana luar angkasa ke Bulan. Proyek kerja sama dengan NASA itu akan dilaksanakan pada awal tahun 2024.
Melansir Reuters, Senin 19 April, SpaceX dan NASA akan mengembangkan wahana pendaratan satelit di Bulan. Ini menjadi proyek ambisius NASA untuk kembali ke Bulan, sejak misi terakhir Apollo pada 1972.
"Pendaratan di bulan Artemis adalah bagian penting dari strategi Bulan ke Mars kami. Hari ini adalah langkah maju yang besar. Ini adalah waktu yang luar biasa untuk terlibat dalam eksplorasi manusia untuk semua umat manusia," kata pejabat administrator NASA Steve Jurczyk.
NASA has selected Starship to land the first astronauts on the lunar surface since the Apollo program! We are humbled to help @NASAArtemis usher in a new era of human space exploration → https://t.co/Qcuop33Ryz pic.twitter.com/GN9Tcfqlfp
— SpaceX (@SpaceX) April 16, 2021
NASA berencana meluncurkan empat astronot di pesawat luar angkasa Orion ke orbit bulan. Di sana, dua astronot akan dipindahkan ke SpaceX Starship untuk melanjutkan perjalanan ke bulan.
Misi kali ini juga terbilang unik karena akan menempatkan astronaut perempuan dan orang kulit berwarna untuk pertama kalinya di Bulan. Seperti diketahui, tidak ada yang menginjakkan kaki di Bulan selama 50 tahun.
Dalam kontrak kerja sama itu, SpaceX berhasil mengalahkan kontraktor pertahanan Dynetics, Lockheed Martin, Northrop Grumman dan juga Blue Origin besutan Jeff Bezos. Nantinya para astronaut akan menunggangi roket Starship milik SpaceX.
BACA JUGA:
Roket Starship sendiri masih dalam tahap pengembangan. Meski begitu, roket ini digadang-dagang dapat digunakan sebagai transportasi masa depan untuk ke Bulan, Mars, dan tujuan lain di luar angkasa.
"Kami dengan rendah hati membantu @NASAArtemis mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa manusia," ungkap SpaceX via Twitter.