Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan antariksa Blue Origin milik Jeff Bezos memprotes keputusan NASA yang memilih SpaceX untuk mengerjakan proyek luar angkasa ke Bulan. Kontrak tersebut dinilai terlalu terburu-buru. 

"NASA telah melakukan akuisisi yang cacat untuk program Sistem Pendaratan Manusia dan memindahkan rencana proyek pada menit-menut terakhir," tulis Blue Origin dalam sebuah pernyataan resminya yang dikutip dari The Verge, Selasa, 27 April.

Blue Origin menyebut keputusan NASA 'berisiko tinggi' dengan menghilangkan peluang untuk pabrikan lainnya yang ikut berkompetisi. Protes tersebut telah dilayangkan ke Government Accountability Office (GAO) sejak SpaceX memenangkan kontrak NASA senilai 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp42,1 triliun.

Dalam protes tersebut, Blue Origin menuduh NASA tak memperhitungkan perusahaan lain yang telah mengajukan proposal untuk proyek pendaratan manusia ke bulan. Blue Origin meminta GAO untuk merekomendasikan agar NASA membatalkan kontrak proyek kepada SpaceX dan menyelenggarakan ulang kompetisi secara adil serta terbuka.

"Agensi (NASA) menyukai evaluasi SpaceX dengan meminimalkan risiko signifikan dalam desain dan jadwal SpaceX, sambil memaksimalkan risiko yang sama atau serupa dalam proposal Blue Origin. Evaluasi seperti itu tidak masuk akal dan berprasangka buruk pada Blue Origin," ujar pihak Blue Origin.

Perlu diketahui, kontrak pendarat bulan adalah inti dari program Artemis NASA untuk mengirimkan kembali astronaut ke bulan sejak misi Apollo. Ini menjadi batu loncatan besar sebelum misi selanjutnya untuk mencapai Mars. 

Tahun lalu, Kongres AS telah mengalokasikan dana 850 juta dolar dari 3,3 miliar dolar AS yang diminta NASA untuk pengadaan proyek pendaratan manusia ke Bulan. Roket Starship milik SpaceX terpilih untuk mengerjakan proyek tersebut, ketimbang Blue Origin, Northrop Grumman, Lockheed Martin maupun Draper.