JAKARTA - Setelah misi meluncur ke luar angkasa beberapa waktu lalu, Blue Origin milik Jeff Bezos dikabarkan telah ditinggalkan oleh para karyawannya. Sebagian besar termasuk insinyur yang mengerjakan proyek ke Bulan.
Melihat karyawannya meninggalkan perusahaan, Blue Origin memberikan mereka bonus 10.000 dolar AS dalam upaya untuk mempertahankan pekerja. Sayangnya para karyawan Blue Origin itu tidak tergiur dan membulatkan tekad dengan pergi ke perusahaan pesaing, termasuk SpaceX dan Firefly Aerospace.
Mengutip Slashgear, Senin, 23 Agustus, tidak ada pekerja yang secara spesifik menjelaskan mengapa mereka meninggalkan Blue Origin. Namun, terdapat ulasan dari para karyawan di situs Glassdoor yang menunjuk ke manajemen perusahaan yang kurang baik dan birokrasi yang lambat sebagai alasan untuk pergi.
Diketahui sebelumnya, tidak sedikit perusahaan luar angkasa bersaing mendapatkan kontrak dengan NASA untuk berbagai misi berawak ke luar angkasa, dan khususnya ke Bulan yang dijuluki Artemis.
SpaceX memenangkan lebih banyak kontrak juga menangani lebih banyak misi daripada perusahaan pesaing lainnya. Baru-baru ini, SpaceX diberi kontrak senilai miliaran dolar untuk menjalankan misi Artemis.
BACA JUGA:
Meski demikian, Blue Origin tidak terima atas kemenangan SpaceX dalam kontrak tersebut. Akhir bulan lalu, Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) memberikan alasan yang jelas mengapa hanya SpaceX yang dipilih untuk kontrak pendarat Bulan.
GAO menunjuk SpaceX karena biaya yang dihabiskan jauh lebih murah dan memiliki catatan yang lebih baik daripada penawaran lainnya. Keterbatasan dana juga disebut-sebut sebagai alasan utama yang dipilih hanya satu perusahaan.