JAKARTA - Perusahaan luar angkasa miliarder Jeff Bezos, Blue Origin mengajukan gugatan terhadap badan antariksa NASA ke pengadilan federal Amerika Serikat (AS). NASA digugat karena dianggap melanggar hukum terhadap proses evaluasi proposal untuk sistem pendaratan manusia di Bulan ke pesaingnya, SpaceX.
“Blue Origin mengajukan gugatan di Pengadilan Klaim Federal AS dalam upaya untuk memperbaiki kekurangan dalam proses akuisisi yang ditemukan di sistem pendaratan manusia atau Human Landing System (HLS) NASA,” ungkap juru bicara Blue Origin dikutip dari CNN Internasional, Kamis, 19 Agustus.
Human Landing System merupakan bagian penting dari misi Artemis NASA. Program ini berupaya menggunakan kontrak sektor swasta untuk mengembangkan, membangun, dan menguji kendaraan yang akan menempatkan astronot di Kutub Selatan Bulan pada 2024 untuk pertama kalinya setelah setengah abad berlalu.
Namun, Blue Origin mengklaim menemukan adanya kecurigaan pilih kasih antara NASA dan SpaceX, juga masalah pada misi tersebut.
"Kami sangat yakin bahwa masalah yang diidentifikasi dalam pengadaan ini dan hasilnya harus ditangani untuk memulihkan keadilan, menciptakan persaingan, dan memastikan kembalinya AS ke Bulan dengan aman,” ujar juru bicara Blue Origin.
Pada April 2021, NASA memberikan kontrak HLS kepada SpaceX, dengan tawaran 2,9 miliar dolar AS setara Rp41 triliun. NASA menegaskan hanya memilih satu perusahaan, bukan dua karena adanya dana yang dipotong oleh Kongres AS. Beberapa minggu kemudian Jeff Bezos mengajukan Blue Origin untuk pendaratan Bulan kepada NASA dengan tawaran potongan harga hingga 2 miliar dolar AS setara Rp28 triliun.
Tidak sesuai harapan, Government Accountability Office (GAO) memutuskan hanya memberikan kontrak kepada SpaceX untuk misi NASA tersebut. Dengan demikian, gugatan baru Blue Origin yang diajukan ke Pengadilan Klaim Federal AS, jelas bahwa perusahaan Bezos tidak ingin mundur untuk memperjuangkan misi ke Bulan.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Blue Origin menyebut roket Starship SpaceX yang akan membawa astronot ke Bulan memiliki sistem terlalu rumit dan berisiko tinggi. Tidak tinggal diam, CEO SpaceX, Elon Musk, menanggapi klaim Blue Origin di Twitter selama berminggu-minggu.
Musk mengatakan, "Jika lobi dan pengacara dapat membuat Anda mengorbit, Bezos akan berada di Pluto (sekarang)," tweetnya.