UEA dan iSpace Akan Luncurkan Wahana Antariksa ke Bulan
UEA siap kirim robot penjelajah ke Bulan (Daniel Roberts -Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Uni Emirat Arab (UEA) gandeng perusahaan penjelajahan Bulan, iSpace untuk luncurkan wahana antariksanya. UEA berencana meluncurkan wahana antariksa pada 2022.

UEA juga tengah melakukan ekspansi besar-besaran dalam bidang eksplorasi luar angkasa. Program luar angkasa yang digencark-gencarkan oleh UEA merupakan bagian dari pengembangan sains dan teknologinya. Mereka juga berupaya mengurangi ketergantungan terhadap minyak.

Sebelumnya, pada Februari lalu wahana antariksa milik UEA sukses mengorbit di Mars. Kini robot penjelajah tersebut tengah mengirim berbagai data terkait iklim dan atmosefer planet Merah itu.

Sedangkan untuk wahana antariksa dalam misi bulan, UEA akan merancang seluruh bagian oleh teknisi Emirat. Wahana antariksa UEA untuk misi bulan itu bernama Rashid.

Pada mulanya, UEA akan meluncurkan wahana Rashid ke Bulan pada 2024 namun jadwal tersebut dipercepat dua tahun.

Mitra UEA dalam proyek tersebut, iSpace merupakan perusahaan antariksa asal Jepang yang berdiri pada 2010. iSpace bertujuan untuk menjadi transportasi komersial ke Bulan.

Pada 2022 mendatang, iSpace akan meluncurkan roket perdananya dengan membawa wahana Rashid milik UEA. iSpace dikabarkan akan memakai salah satu roket Falcon 9, sebuah roket milik SpaceX. Misi bulan tersebut akan diluncurkan di Florida, AS.

Di sisi lain, UEA akan membangun penjelajah Rashid di Pusat Luar Angkasa Mohammed Bin Rashid (MBRSC) yang berlokasi di Dubai. Menurut Kepala Misi Bulan Emirates, Hamad al-Marzooqi mengungkapkan bahwa wahana Rashid akan tetap berada di Bulan meskipun tugasnya telah selesai.

Takeshi Hakamada selaku founder dan CEO iSpace memaparkan bahwa robot penjelajah Rashid akan bergerak dengan sendirinya ke permukan bulan. Setelah itu, Rashid akan keluar dari wahana dan mulai melakukan penjelajahan.

Selain itu, Rashid juga dikabarkan akan membawa baterai solid-state buatan NGK Spark Plug, sebuah perusahaan asal Jepang. Tujuannya adalah untuk menguji baterai tersebut di lingkungan Bulan.

Misi Bulan itu merupakan bagian dari tujuan besar negara Teluk untuk membuat pemukiman di permukaan Mars yang dijadwalkan akan dilakukan pad 2117. iSpace menjelaskan bahwa perusahaannya siap mempersiapkan Emirates Lunar Mission dengan sistem komunikasi nirkabel di Bulan. Hal tersebut akan dilakukan ketika Rashid menjelajah Bulan.

Uni Emirat Arab mencanangkan program Luar Angkasa nasional pada 2017 lalu dengan tujuan untuk mengembangkan sains dan teknologi negeri sendiri. Pasalnya UEA yang mempunyai 9,4 juta penduduk itu sebagian besarnya merupakaan pekerja asing. Mereka tidak mempunyai basis ilmiah seperti yang dimiliki oleh negara-negara adidaya, terutama untuk proyek penjelajahan luar angkasa.

Kini UEA mendorong penjelajan antariksa secara besar-besaran demi kemajuan sains dan teknologi di negaranya. Pada 2019, UEA berhasil menerbangkan Hazza Al-Mansouri ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dia menjadi orang UEA pertama yang terbang ke angkasa. Ke depannya, UEA juga akan menerbangkan wanita pertamanya ke angkasa luar.