Hari Ini SpaceX Falcon 9 Akan Meluncurkan Pendarat Bulan Besutan Jepang ke Bulan
Ilustrasi Hakuto-R 1 (foto: dok. ispace)

Bagikan:

JAKARTA - Bulan sebentar lagi akan kedatangan tamu robot pendarat yang akan menunggangi roket SpaceX pada hari ini, 1 Desember waktu setempat.

Muatan yang dibawa SpaceX itu akan menjadi pendarat pribadi pertama di Bulan. Awalnya dijadwalkan pada 30 November, tetapi karena suatu kendala, kini misi yang dijuluki Misi Hakuto-R 1 akan meluncur dengan roket Falcon 9 dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Florida, Amerika Serikat (AS) pada pukul 3:37 EST.

Misi Hakuto-R 1 dibuat oleh ispace, sebuah perusahaan antariksa swasta berbasis di Jepang yang akan membawa pendarat bulan Seri 1 ispace. Robot ini memiliki berat 340 kilogram dan memiliki kapasitas muatan 30 kilogram, yang bisa berupa apa saja mulai dari penjelajah yang dikendalikan dari jarak jauh hingga peralatan sains.

Pendarat juga dipersenjatai dengan rakitan kontrol termal dan radiasinya sendiri, sistem propulsi dengan tiga jenis pendorong, dan perlengkapan penyesuaian ketinggian.

Saat Hakuto-R 1 diluncurkan, ia akan memulai perjalanan hampir empat bulan ke Bulan. Setelah pendarat aman di permukaan bulan, ia akan mengerahkan Rashid, robot penjelajah kecil yang dibesut oleh Uni Emirat Arab (UEA).

Rover beroda empat seberat 22 pon itu akan melintasi Bulan selama satu hari bulan (14 hari Bumi) sambil mengumpulkan data tentang permukaan bulan.

Rashid dilengkapi dengan kamera beresolusi tinggi, alat pencitraan termal dan mikroskopis, serta probe yang memungkinkannya mempelajari lingkungan bermuatan listrik di permukaan bulan. Para ilmuwan percaya bahwa muatan listrik ini diciptakan oleh angin matahari, aliran partikel bermuatan yang terus mengalir dari Matahari.

Misi ini akan menjadi yang pertama untuk ispace, yang telah mengembangkan Hakuto-R 1 selama lebih dari satu dekade setelah didirikan pada 2010. Perusahaan ini memiliki misi Bulan kedua yang direncanakan pada 2023, juga diharapkan akan diluncurkan dengan roket Falcon 9.

Melansir Slashgear, selain itu, ispace sudah memiliki kontrak Program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) NASA, yang menugaskan perusahaan untuk mendaratkan kendaraan di sisi jauh Bulan pada 2025.

Perusahaan secara terpisah telah menandatangani kesepakatan dengan NASA untuk menambang juga mengirimkan regolith Bulan, dan bekerja sama dengan Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk mengekstraksi air di satelit alami Bumi itu.