JAKARTA - Hyundai Motors Group telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan SK On, produsen baterai kendaraan listrik terbesar kelima di dunia, untuk memperkuat rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Utara.
Tidak hanya itu, dalam sebuah pernyataan SK Innovation Ltd., di website Skinnonews, SK On juga mengatakan, kedua perusahaan akan bekerja sama untuk menyediakan baterainya ke pabrik Hyundai Motor Group Metaplant America (HMGMA) di Georgia mulai tahun 2025 mendatang.
Tujuannya adalah, untuk memenuhi syarat kredit pajak kendaraan listrik di AS yang baru. Sesuai dengan Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS pada bulan Agustus, yang akan mewajibkan pembuat mobil untuk mendapatkan persentase tertentu dari mineral penting untuk baterai EV mereka dari Amerika Serikat atau mitra-mitra perdagangan bebas AS.
Upacara penandatanganan MoU berlangsung di Kantor Pusat SK Group di Jongno, Seoul, Korea, pada tanggal 29 November. Dihadiri dihadiri oleh SK On Chief Administrative Officer, Choi Young-chan, Executive Vice President Hyundai Motor Company dan Head of Corporate Future Growth Divisi Perencanaan & Divisi EV, Kim Heung-soo, dan perwakilan lainnya dari kedua perusahaan.
BACA JUGA:
Nota kesepahaman ini juga diharapkan dapat semakin mempererat kemitraan kedua perusahaan. Baterai SK On sudah terpasang di Hyundai IONIQ 5, IONIQ 6, dan Kia EV6. Rincian lebih lanjut tentang kerja sama tersebut akan diungkapkan pada tahap selanjutnya.
“Kami berharap kerjasama antara SK On dan Hyundai Motor Group dapat menciptakan sinergi yang besar. Dengan MoU terbaru, kedua belah pihak dapat memegang posisi yang solid dalam proses elektrifikasi di pasar otomotif Amerika Utara,” kata Choi.
Di sisi lain, Wakil Presiden Eksekutif Hyundai Motor Kim berharap dengan adanya MoU baterai EV ini, mereka dapat lebih mempercepat pertumbuhan EV pasar AS.