JAKARTA - Berkat penjualan lini mobilnya yang terus melonjak, Hyundai menjadi perusahaan dengan keuntungan tertinggi di Korea.
Hyundai Motor Company baru-baru ini mengumumkan pencapaian penjualan mereka di kuartal pertama tahun 2023, dengan laba bersih sebesar 3,3 triliun won (2,47 miliar dolar AS) untuk periode Januari-Maret dibandingkan laba 1,6 triliun won di periode yang sama tahun sebelumnya.
Keuntungan ini dicapai berkat penjualan mobil yang terus meningkat naik 13,2% dari kuartal sebelumnya atau berhasil menjual 1.021.712 unit mobil di seluruh dunia periode Januari-Maret.
Menurut Korea Times, Selasa, 25 April, pencapaian Hyundai ini juga didukung penjualan merek Genesis yang juga semakin kuat. Genesis berhasil menjual hampir 66.000 kendaraan listrik pada kuartal pertama, meningkat 48% dari tahun sebelumnya.
Hyundai berharap dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan yang kuat di masa depan dengan menghadirkan produk-produk baru yang inovatif. Mereka berencana untuk meluncurkan beberapa model baru dalam waktu dekat, termasuk SUV bertenaga listrik Ioniq 7 yang dijadwalkan rilis pada tahun 2024.
BACA JUGA:
Namun, meskipun Hyundai berhasil meraih laba bersih yang besar, mereka masih menghadapi beberapa tantangan di masa depan. Persaingan di pasar otomotif semakin ketat, terutama dari pesaing seperti Tesla dan Toyota yang juga memiliki lini produk mobil listrik yang kuat.
Untuk itu, dilansir Carscoops, Rabu, 26 April, Hyundai terus melakukan investasi signifikan di ruang kendaraan listrik. Salah satunya rencana untuk membangun pabrik sel baterai EV di Georgia, AS dengan bekerjasama dengan SK On, pemasok baterai EV terbesar kelima di dunia.
Hyundai Motor, Kia, dan Hyundai Mobis pertama kali mengumumkan kesepakatan dengan SK On pada November 2022 dengan tujuan mengamankan pasokan baterai EV untuk pasar Amerika Utara.