Bagikan:

JAKARTA - Telkomsel dikabarkan menggandeng Ericsson dan Qualcomm untuk melakukan uji coba layanan Akses Nirkabel Tetap atau Fixed Wireless Access (FWA).

Pengujian itu menggunakan teknologi extended-range 5G dengan bandwidth 800 MHz pada frekuensi millimeter-wave (mmWave) 26 GHz yang diizinkan sementara penggunaannya untuk uji coba oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Keunggulan jangkauan yang luas, kapasitas tinggi dan kemampuan latensi rendah dari 5G mmWave menawarkan potensi besar bagi penerapan teknologi FWA dan mendorong pemerataan, peningkatan, dan percepatan transformasi digital nasional.

“Bersama mitra penyedia infrastruktur dan teknologi kami, Ericsson dan Qualcomm, Telkomsel terus berkolaborasi untuk tetap relevan dalam setiap penerapan teknologi jaringan terbaru, yang salah satunya melalui uji coba penerapan teknologi jaringan 5G mmWave di kawasan Danau Toba," ungkap Direktur Planning and Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam dalam pernyataan resminya yang dikutip Rabu, 30 November.

Berdasarkan hasil pengujian, kecepatan download masih bisa mencapai peak throughput 1 Gbps meskipun jaraknya sudah mencapai 7,9 Kilometer di kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Hasil tersebut menunjukkan extended-range 5G millimeter-wave di frekuensi 26 GHz dapat menjadi salah satu solusi yang bermanfaat untuk layanan FWA dalam mendukung pengembangan beragam solusi digital.

Kawasan Danau Toba sendiri merupakan salah satu dari titik Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dengan layanan 5G yang telah ditunjuk oleh Kemenkominfo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Hasil yang luar biasa dari uji coba FWA dengan extended-range 5G mmWave ini dapat membantu mengatasi tantangan dalam menjembatani kesenjangan digital dan mengurangi carbon footprint jaringan seluler,” ujar Head of Ericsson Indonesia, Jerry Soper.

Konektivitas digital yang merata dan telah dibangun Telkomsel diharapkan dapat terus membantu bisnis di Indonesia untuk menyederhanakan operasi dan mengurangi biaya, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Teknologi 5G juga dapat memainkan peranan penting dalam mencapai tujuan inklusi digital Indonesia, terutama dalam menghadirkan konektivitas digital terdepan, termasuk di wilayah pedesaan yang terpencil.

“Dengan membekali operator dan Original Equipment Manufacturer (OEM) menggunakan teknologi yang hemat biaya dan menjangkau semua titik, kami dapat memberdayakan konsumen dan perusahaan dengan konektivitas 5G terbaik untuk rumah dan bisnis, termasuk mereka yang sebelumnya sudah berada di area yang terjangkau 5G," tutup Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong.