Wahana Penjelajah Odysseus Berhasil Mendarat di Bulan
Potret kawah Bulan dari kamera Odysseus (foto: dok. Intuitive Machines)

Bagikan:

JAKARTA – Amerika Serikat (AS) kembali mencapai permukaan di Bulan. Pada Jumat, 23 Februari pukul 06:23 WIB, pendarat Nova-C Odysseus milik Intuitive Machines berhasil mendarat di Bulan.

Misi pendaratan ini merupakan bagian dari program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) yang digerakkan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Pendaratan ini membuka sejarah baru untuk eksplorasi antariksa.

Administrator NASA, Bill Nelson, mengatakan bahwa Odysseus merupakan pendarat komersial pertama yang mencapai Bulan. Pendaratan ini menunjukkan bahwa AS telah kembali ke Bulan sejak pendaratan pertama pada tahun 1972.

“Hari ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, sebuah perusahaan komersial, sebuah perusahaan Amerika, meluncurkan dan memimpin perjalanan ke sana,” kata Nelson dalam video singkat yang dibagikan di platform X.

Menurut Nelson, pendaratan Odysessus merupakan lompatan besar bagi masa depan manusia. Misi yang disebut juga sebagai IM-1 ini membuktikan bahwa janji kemitraan komersial NASA memiliki pengaruh yang sangat kuat.

“Hari ini adalah hari yang menunjukkan kekuatan dan janji kemitraan komersial NASA. Selamat kepada semua orang yang terlibat dalam misi besar dan berani ini di Intuitive Machines, SpaceX, dan di sini, di NASA. Sungguh sebuah kemenangan. Odysseus telah mencapai bulan," ujar Nelson.

Nova-C Odysseus berangkat dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA pada Kamis, 15 Februari lalu. Pendarat buatan Intuitive Machines ini lepas landas menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Sesuai target, Odysseus mendarat di kutub selatan bulan, tepatnya di kawah Malapert A. Setelah melakukan pendaratan, enam instrumen ilmiah NASA yang dibawa oleh Odysseus akan mengumpulkan data dari permukaan bulan.

Data-data yang dikumpulkan akan diteliti lebih lanjut oleh NASA. Menurut lembaga negara tersebut, data yang akan dikumpulkan oleh enam instrumen ilmiah akan mendukung jalannya program Artemis, eksplorasi manusia di Bulan, pada tahun 2025.